(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Festival Kitab Kuning Banyuwangi kembali digelar yang terangkai dengan Hari Santri Nasional (HSN) itu mengangkat tema “Resolusi Jihad: Inspirasi Kitab Kuning Menjaga Negeri”.
“Festival Kitab Kuning kali ini
bersamaan dengan Hari Santri Nasional (HSN),” ungkap Kepala Bagian Kesra
Sekretariat Pemkab Banyuwangi, Yusdi Irawan.
“Jadi, kami mengusung tema
perjuangan para santri saat berjihad melawan Belanda. Ternyata, hal tersebut
memiliki hubungan erat dengan kitab kuning yang selama ini jadi referensi para
santri,” imbuhnya.
Perjalanan sejarah tersebut, tambah Yusdi, penting untuk diperkenalkan kepada masyarakat. “Jadi, generasi muda sekarang tidak ‘kepaten obor’ dengan perjuangan para pendahulu. Bisa memberi inspirasi untuk terus menjaga dan berkontribusi positif bagi bangsa,” tambahnya.
Ayung Notonegoro, kurator kegiatan memaparkan bahwa peristiwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang
kemudian mampu menggerakkan perang 10 November 1945 di Surabaya itu, bukanlah
sesuatu hal yang insedental.
“Ini tidak sekadar Belanda yang
datang lagi lalu ingin merebut kemerdekaan Indonesia, maka harus dilawan. Tapi,
ada fase panjang yang perlu dipahami,” terang founder Komunitas Pegon tersebut.
Jihad, terang Ayung berpangkal dari upaya untuk menegakkan keadilan. Rasa adil inilah yang diajarkan
dalam berbagai kitab yang dikaji di Nusantara yang harus melandasi terbentuknya
pemerintahan. Jika, kezaliman yang terjadi, maka jihad adalah jalan yang harus
ditempuh.
“Maka, dalam sejarah Indonesia,
banyak aksi perlawanan terhadap penjajah Belanda, menggunakan istilah Ratu Adil
bagi pemimpinnya. Kemudian, menyerukan jihad fi sabilillah melawan
kolonialisme,” papar Ayung.
Festival Kitab Kuning Banyuwangi
2024 ini, berlangsung lebih semarak. Tak sekadar pameran, namun juga dirangkai
dengan berbagai acara.
Di antaranya orasi kebangsaan oleh
Rektor Universitas Al-Falah As-Sunniyah, Kencong, Jember, Dr. Rijal Mumaziq
Zionis. Juga ada Santri Award 2024, Santri Bicara, Santri Vokasi, Bedah Buku
hingga panggung kreasi santri.
“Acara ini terbuka untuk umum. Dari pukul 09.00 sampai 21.00. Ayo datang dan belajar pengetahuan baru,” pungkas Yusdi Irawan. (humas/kab/bwi)