(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, sudah mulai diperingati di Kabupaten Banyuwangi sejak awal Desember. Peringatan tersebut diawali dengan gelaran Festival Kita Bisa yang dihelat di SD Negeri Model, Sobo, Banyuwangi, Rabu (1/12/2021).
Festival tersebut menampilkan beragam kreasi seni dan olahraga dari anak-anak muda penyandang disabilitas. “Dengan festival ini, kita ingin mewujudkan apa yang disebut dengan education for all. Pendidikan untuk semua. Di festival inilah, kita memberi ruang dan panggung bagi anak-anak penyandang disabilitas,” terang Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Sebagaimana diketahui, lanjut
Suratno, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia
mengamanatkan bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara. Tak
terkecuali bagi para penyandang disabilitas. Mereka berhak untuk memperoleh
pendidikan secara setara tanpa adanya diskriminasi.
“Oleh karena itu, kami di
Banyuwangi berupaya keras untuk mewujudkan apa yang menjadi amanat ini. Semua
sekolah di Banyuwangi kami dorong menjadi sekolah inklusi yang mengharuskan
kami untuk menerima pelajar penyandang disabilitas,” papar Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sejak 2013, Banyuwangi memang
berupaya untuk mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang
disabilitas. Secara bertahap jumlah sekolah inklusi terus bertambah. Hingga
hari ini, semua sekolah negeri dari tingkat PAUD sampai SMA/ Sederajat telah
berstatus inklusif.
“Sebagai bentuk perhatian, pemerintah memberikan insentif khusus bagi guru pendamping pelajar penyandang disabilitas,” paparnya.
Ipuk menambahkan, Banyuwangi
menaruh perhatian dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas.
“Tidak hanya dalam bidang
pendidikan saja, kami juga berusaha untuk memenuhi hak-hak kaum disabilitas
dalam berbagai bidang. Seperti halnya dalam dunia kerja, pelayanan umum sampai
terpenuhinya fasilitas disabilitas di tempat-tempat publik secara bertahap,”
terang Ipuk.
Hal tersebut, imbuh Ipuk, telah
tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perlindungan
dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. “Aturan ini secara bertahap kita
jalankan. Kami berkomitmen untuk bisa memenuhinya,” lanjutnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Festival Kita Bisa merupakan ajang
kreasi bagi siswa-siswi penyandang disabilitas tingkat Sekolah Dasar
se-Kabupaten Banyuwangi. Perlombaan ini juga sekaligus sebagai ajang seleksi
untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dan Festival dan
Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Jawa Timur untuk kategori
disabilitas.
“Perlombaannya antara lain atletik,
bulutangkis, catur, menyanyi dan menggambar,” terang Kepala Dinas Pendidikan
Suratno.
Penyelenggaraannya dibagi di lima
tempat. Selain di SDN Model, Sobo, yang menjadi lokasi pembukaan, juga
bertempat di empat sekolah lainnya. Diantaranya di SDN 1 Lateng, SDN 1
Kebalenan, SDN 1 Mojopanggung dan SDN 4 Penganjuran.
“Biar tidak terjadi penumpukan. Karena acara ini, menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)