(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mengawal kerukunan di Banyuwangi. Hal ini disampaikan pada Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Banyuwangi masa khidmat 2024-2029.
Peran strategis MUI lanjut Ipuk
juga perlu lebih adaptif dengan kemajuan zaman dan kebutuhan generasi muda
dewasa ini. Menyambut bonus demografi yang akan didominasi anak muda, harus
mendapatkan bimbingan agama yang memadai.
"Kami mengajak MUI untuk
menjadi mitra kami dalam menyiarkan nilai-nilai keislaman kepada anak muda.
Banyak tantangan terkait pembentukan karakter generasi z ini," tuturnya.
Harapan Bupati Banyuwangi itu,
ditegaskan kembali oleh Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH. Hasan Mutawakil
Alallah. Pengasuh PP. Zainul Hasan Genggong, Probolinggo itu, menegaskan
peranan organisasi keulamaan yang berdiri sejak dekade 70-an itu.
"MUI merupakan khadimul
ummah shadiqul hukumah atau pelayan umat dan mitra pemerintah. Masyarakat
Banyuwangi tentu akan menanti peran MUI ke depan," ujarnya.
Sementara Ketua Umum MUI
Kabupaten Banyuwangi KH. Muhaimin Asmuni menegaskan bahwa pihaknya tidak akan
sungkan membuka kemitraan yang luas. Khususnya dengan Pemkab Banyuwangi.
“Kami berorientasi pada penguatan
keagamaan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan dua hal ini, kami siap
bersinergi dengan pihak-pihak yang memiliki visi mis yang sama. Seperti halnya
pemerintah,” tegasnya.
Acara pengukuhan dan rapat kerja tersebut dihadiri sejumlah tokoh dan ulama. Selain jajaran MUI Jatim dan Banyuwangi, juga hadir KH. Fakhruddin Mannan, KH. Ahmad Ghazali, KH. Muhammad Noer Khottib, KH. Ali Hasan Kafrawi dan sejumlah kiai lainnya. (humas/kab/bwi)