Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Pusat, KH Said Aqil Siradj saat di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Praktik oligarki dapat mencederai
demokrasi dan merugikan masyarakat. Pada kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu),
kelompok kecil bermodal besar ini punya kekuasaan dan dengan mudahnya menyusup
ke dalam relung demokrasi.
Imbas kekuasaan karena uang akan menghancurkan demokrasi
yang ada di Indonesia.
Suara sumbang jika di Pemilu 2024 membutuhkan dana besar
pun mulai bermunculan. Calon Presiden pun harus memiliki anggaran yang besar
untuk maju dalam kontestasi 5 tahunan ini.
"Sekarang ini lah nada-nadanya, gelagatnya semua
tergantung uang," kata Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) Pusat, KH. Said Aqil Siradj saat bertemu para perupa Banyuwangi di
Langgar Art, Minggu (18/9/2022).
Hal ini pun, kata Said Aqil, akan membuat demokrasi di
Indonesia hancur. Sebab sebagus apapun calon presiden bakal kalah dengan sistem
oligarki.
"Seideal apapun, secakep apapun, sepinter apapun kalau
gak pakai uang tidak akan menang. Harus ada bos. Itu yang sangat
bahaya," tegasnya.
Oleh karena itu, Said Aqil mengharapkan kontestasi
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jauh dari sistem oligarki.
"Kita harapkan pemilihan presiden 2024 jauh dari
sistem oligarki," ujar Said. (fat)