(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi kembali menghelat kejuaraan sepeda internasional Banyuwangi Ijen Geopark Downhill, di Gantasan Bike Park, Kecamatan Licin, Banyuwangi, 20-21 September 2025.
Kejuaraan yang masuk agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI/Federasi Balap Sepeda Internasional) ini diikuti 313 pembalap dari 7 negara.
Selain pembalap dari berbagai
daerah di tanah air, kejuaraan ini diikuti pembalap Australia, Filipina,
Malaysia, Rusia, Singapura, dan Timor Leste.
Setelah di hari pertama para
pembalap mengikuti babak kualifikasi untuk menentukan pole position, hari kedua
ratusan pembalap memasuki putaran final, Minggu (21/9/2025).
Trek yang basah dan licin usai
diguyur hujan, membuat putaran final berlangsung sengit, bahkan membuat sejumlah
pembalap terjungkal. Para pembalap harus ekstra hati-hati menaklukkan lintasan
dengan rute sulit.
“Treknya menantang, jalurnya
berlumpur sangat licin. Terutama trek bebatuannya. Jadi, trek di sini berbeda
dari trek di Indonesia yang pernah saya ikuti sebelumnya,” kata Luke, pembalap
kategori men junior dari Singapura.
Hal yang sama dilontarkan Stephen
Girys, pembalap asal Australia. “Top section track itu susah sekali. Di luar
itu, saya suka dengan Banyuwangi, tempatnya bagus dan indah,” ungkapnya.
Para pembalap harus melintasi
trek sepanjang 2,3 kilometer. Mulai dari jalur tanjakan, menurun, tikungan
tajam, bebatuan, drop pohon, wallret kayu, super bowll, hingga big drop.
Rendy Varera Sanjaya dari team
XTR menjadi yang tercepat untuk kategori men elite dengan catatan waktu 4 menit
08,442 detik. Pandu Satrio Perkasa (Sego Anget Racing Team Banyuwangi) berada
di posisi kedua, dan tempat ketiga diamankan Andy Prayoga (Polair DH Team).
Sementara di kategori women elite
Riska Amelia Agustina (Marin Astrindo Racing Team) menjadi yang tercepat dengan
waktu 5 menit 06,265 detik. Tempat kedua menjadi milik Nilna Murni Ningtias
(Spartan Racing Team), dan ketiga Naomi (Trinx Factory Team PH/Fly Racing Team
PH).
“Selamat kami ucapkan kepada para
pemenang yang telah menunjukkan performa terbaiknya. BIG Downhill 2025 ini
adalah bagian dari event sport tourism berskala internasional yang kami
laksanakan,” kata Ipuk, saat hadir menyerahkan medali kepada para pemenang.
Ipuk menambahkan, ajang ini bukan
sekadar balap sepeda, tapi komitmen daerah mengajak para riders nasional maupun
dunia sekaligus memberi efek ganda bagi homestay, kuliner, dan transportasi.
“Selain menjadi daya tarik
wisata, juga mempromosikan Banyuwangi ke dunia,” sambungnya.
Ditambahkan Plt. Kadispora
Banyuwangi M. Alfin Kurniawan, kejuaraan ini terbagi dalam 19 kelas. Hari
pertama, para pembalap menjalani seeding run atau sesi percobaan untuk mencatat
waktu terbaik sebagai penentu posisi start di babak final.
Hari kedua merupakan final run untuk menentukan siapa yang menjadi juara. “Event ini sudah memasuki kali keempat pelaksanaan dan menjadi agenda resmi UCI,” harap Alfin. (humas/kab/bwi)