(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjadi kabupaten/kota satu-satunya di Jawa Timur (Jatim) yang mendapatkan predikat Sangat CETTAR dalam puncak Jatim Bureaucracy Fest 2022 yang dihelat Pemprov Jatim.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Surabaya, Kamis (27/10/2022).
Penghargaan tersebut, menurut
Khofifah, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jatim yang memiliki
kinerja terbaik dalam budaya kerja melalui aplikasi SIBEKISAR (Sistem
Integritas Bersama Kinerja Implementasi Budaya Cettar).
CETTAR sendiri merupakan akronim
dari visi Jatim yang berarti Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan
Responsif. “Hal ini sebagai upaya mengukur budaya kerja yang CETTAR.
Menunjukkan kecepatan kerja, kecepatan melayani dan kecepatan responsif,” ujar
Khofifah.
Dengan budaya kerja yang
demikian, lanjut Khofifah, akan bisa menjadi meningkatkan akuntabilitas
kinerja. “Sehingga perubahan yang menjadi harapan masyarakat bisa tercapai,”
tegasnya.
Sekretaris Daerah Pemprov Jatim
Adhy Karyono menegaskan, penilaian SIBEKISAR dilakukan terhadap 38 Kabupaten/
Kota di Jatim. “Ada dua daerah yang meraih predikat Cukup CETTAR, 35 Daerah
dengan predikat CETTAR. Banyuwangi jadi satu-satunya yang meraih predikat
Sangat CETTAR,” terangnya.
Bupati Ipuk menyampaikan,
apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa adalah pelecut semangat
bagi Banyuwangi untuk teris berbenah. “Terima kasih kepada Ibu Khofifah. Beliau
sangat intens memotivasi dan membersamai para bupati/walikota untuk berinovasi,
meningkatkan pelayanan publik,” ujar Ipuk.
Di hari yang sama, Banyuwangi
juga menerima dua penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Penghargaan diserahkan Menteri
Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar di KRI Makassar, Markas Koarmada II, Surabaya,
Kamis (27/10/2022) dalam acada Launching Lembaga Keuangan Mikro BUMDesMA.
Pertama, penghargaan diberikan kepada
Ipuk atas komitmen dan kerja keras dalam membangun seluruh desa di Banyuwangi
sehingga meraih predikat desa maju dan mandiri.
Selain itu, Banyuwangi juga meraih penghargaan madya atas capaiannya dalam mentransformasi secara keseluruhan (100 persen) pengelolaan dana bergulir masyarakat eks PNPM-MPd menjadi BUM Desa Bersama (BUMDesMA).
Atas berbagai penghargaan
tersebut, menurut Ipuk, ini sebagai motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi
rakyat Banyuwangi. “Ini adalah prestasi bersama masyarakat Banyuwangi. Atas
gotong royong, kerjasama dan kerja keras bersamalah, berbagai prestasi ini bisa
diraih,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Ipuk mengimbau kepada seluruh stakeholder di Banyuwangi untuk tidak berpuas diri. “Khususnya kepada teman-teman birokrasi. Terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik. Masih banyak PR yang harus diselesaikan. Jangan terlena dengan berbagai penghargaan. Justru, jadikan ini sebagai pelecut kita semua,” pungkasnya. (humas/kab/bwi)