Ali Masud, Humas ISG Sumut sedang berbincang dengan Gubernur Jatim. (Foto: Humas ISG Sumut)
KabarBanyuwangi.co.id - Dalam rangka silaturahmi untuk
penguatan pasar antar daerah, dua kepala daerah Provinsi Aceh dan Jawa Timur
(Jatim) melakukan pertemuan.
Gubernur Jatim, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa Msi dan PJ
Gubernur Aceh, Mayor Jenderal (Purn)
Achmad Marzuki, bertemu di Banda Aceh, Senin (24/10/22) lalu.
Gubernur Jatim berharap dengan kunjungan ini akan tercipta
Koneksitas perdagangan komoditas Jatim atau komoditas yang dibutuhkan semakin
menguat.
Pada kesempatan itu Gubernur Jatim juga bersilatirahmi dengan masyarakat kelahiran Jawa Timur yang bermukim di wilayah Nangroe Aceh Darussalam (NAD) untuk penguatan pasar antar daerah yang juga merupakan misi dagang Pemprov Jatim.
Gubernur Jatim memberikan sambutan dihadapan
tamu undangan. (Foto: Humas ISG Sumut)
Kedepannya hasil pertanian, perkebunan dan perindustrian
Jawa Timur bisa di pasarkan di daerah lain, termasuk tekhnologi pertanian yang
sudah dipakai di Jatim yang saat ini sebagai salah satu lumbung pangan di
Indonesia.
Karena masih di momen bulan rabiul awal, pada pertemuan itu
Khofifah juga mengajak para hadirin untuk Sholawat dalam rangka Maulid Nabi
Muhammad SAW.
Dalam acara itu juga dihadiri Humas ISG Sumut, Kang Ali
Mas'ud Aulia, (asal Blokagung), mewakili warga Jatim khususnya Ikawangi
Sumatera.
Kang Ali juga datang dari Medan mendampingi rombongan
penari gandrung dari ISG Sumut, untuk tampil menghibur pada pertemuan dan
silaturahmi dua petinggi Pemprov itu.
Berkat persiapan dan latihan yang cukup matang, penampilan penari gandrung yang molek itu, tampil memukau dihadapan tamu undangan dan para hadirin.
Penari gandrung ISG Sumut foto bersama Gubernur
Jatim. (Foto: Humas ISG Sumut)
Tak hanya itu, koordinasi antara ISG Aceh diketuai Kang Eko
Nur (asli Trembelang, Cluring) dengan ISG Sumut diketuai Kang Rahman Hariyanto
(asal Galekan, Wongsorejo) yang cukup intens, bisa mengirimkan penari untuk
bisa langsung tampil lintas Provinsi.
Kerja keras dan semangat Ikawangi Sumatera itu demi
mengenalkan Budaya Seni asli Banyuwangi kepada Masyarakat Aceh, yang juga
memiliki tarian Saman yang dinamis.
Bahkan saat ini tari gandrung Ikawangi sudah bisa dinikmati
secara langsung dari Sabang sampai Merauke, berkat Ikatan Keluarga Banyuwangi
yang sudah eksis di setiap Provinsi di Indonesia.
(Penulis: Ali Masud dan Hery Susanto, Sekjen ISG Pusat di Pekanbaru Riau, asal Desa Lemahbang, Rogojampi, Banyuwangi)