(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Banyuwangi menjadi tuan rumah
pergelaran Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama
(NU). Festival yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tersebut berlangsung di
Stadion Diponegoro, senin malam (9/1/2023).
Menurut Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad
NU, Erick Thohir, penunjukan Banyuwangi ini tak lepas dari akar histori
Banyuwangi yang cukup kuat dalam tradisi NU.
“Penunjukan Banyuwangi menjadi tuan rumah karena memiliki
aspek histori,” kata Erick yang juga Menteri BUMN itu, saat menghadiri Festival
Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin malam
(9/1/2023).
Banyuwangi diketahui sebagai tempat lahirnya selawat Badar
yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin. Selawat ini digubah almarhum KH. Ali
Manshur, pada tahun 1960-an di Banyuwangi. Selain itu di Banyuwangi juga
terdapat banyak pondok pesantren NU. Banyak santri dan satriwati dari berbagai
pelosok nusantara yang mondok di Banyuwangi.
Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Banyuwangi
dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi sejumlah tokoh. Menko
Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PAN RB Abdullah
Azwar Anas. Turut mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dari jajaran pengurus PBNU, hadir Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofurs, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid serta jajaran PBNU lainnya.
(Foto: humas/kab/bwi)
Festival ini juga menghadirkan konser sholawat bersama
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Festival Tradisi Islam Nusantara menghadirkan beberapa
penampilan kesenian khas NU. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara
kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai
pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah berkolaborasi dengan
seni tari rodat syiiran.
Erick menjelaskan, selain Festival Tradisi Islam Nusantara
di Banyuwangi, kegiatan satu abad NU juga diwarnai berbagai program lainnya.
Ada 9 program utama yang terus digelar di sejumlah daerah di Tanah Air.
Tiga di antaranya sudah terlaksana dengan baik di 2022.
Disusul Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi .
“Ini membuktikan bahwa kiprah NU tidak hanya menyebarkan
ajaran Islam tapi termasuk membangun peradaban dengan jalan kebudayaan. Kita
berharap kegiatan ini bisa menjadi suluh bagi generasi penerus NU dan menjadi
penuntun kemaslahatan rakyat Indonesia secara menyeluruh,” kata Erick.
Sementara Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf
menambahkan, Festival Tradisi Islam Nusantara ini menjadi salah satu upaya
pelestarian budaya yang tumbuh dalam masyarakat.
“Semoga festival ini tidak hanya bisa nguri-uri budaya, namun juga mendatangkan barokah dunia akhirat bagi seluruh masyarakat,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya. (humas/kab/bwi)