(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 99 anak muda yang tergabung dalam program ”Jagoan Bisnis” Banyuwangi mulai mengikuti fase mentoring. Mereka berasal dari 33 tim yang diseleksi dari 44 tim yang terdaftar di program yang menghadirkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih.
Jagoan Bisnis merupakan program yang diluncurkan oleh pemkab Banyuwangi untuk mencetak ratusan anak muda setempat menjadi pengusaha. Selain Jagoan bisnis, pemkab juga meluncurkan program inkubasi anak muda di bidang pertanian (Jagoan Tani) dan juga bidang teknologi informasi - Jagoan Digital.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani mengatakan, sesi mentoring offline menjadi ajang bagi peserta
untuk mendapatkan pengalaman bisnis langsung dari para pebisnis sukses. Tahun
ini sengaja dihadirkan pengusaha sukses lokal sebagai bukti nyata anak muda
daerah juga bisa sukses berbisnis hingga ke kancah internasional.
“Kami sengaja menghadirkan local
heroes agar peserta bisa memiliki pengalaman langsung tentang pelaku bisnis
sukses yang dekat dengan mereka. Sehingga bisa menjadi barometer bahwa
kesuksesan bisa tetap diraih meski berada di daerah,” terang Ipuk.
Mentor yang dihadirkan adalah
Tony Midi, ilustrator asli Banyuwangi yang karyanya telah menembus kancah dunia.
Enggal Purna Prahara, pengusaha otomotif asli daerah yang produknya telah
merambah ekspor. Juga ada Danar Indra Founder Carabicara, platform peningkatan
komunikasi bisnis.
"Semoga sesi ini bisa
menambah motivasi dan inspirasi bagi peserta untuk mengembangkan
bisnisnya ke depan. Selain mendapatkan insight dan motivasi, peserta silakan
sharing bagaimana perjuangan mereka,” imbuhnya.
Dalam sesi tersebut, para local
heroes sharing tentang kerja keras mereka dalam membangun dan mengembangkan
usahanya.
Seperti yang dituturkan Tony
Midi, bahwa pebisnis harus mempunyai prinsip kuat. Yakni konsistensi,
eksistensi dan motivasi. Konsistensi adalah bagaimana seorang pebisnis terus
menghasilkan produk atau karya secara berkelanjutan.
“Kadang ketika karya atau produk
kita belum diterima oleh pasar, kita lalu berhenti. Kalau saya tidak. Jelek
atau bagus saya tetap menghasilkan karya secara konsisten,” kata Tony yang
pernah bekerjasama dengan Marvels Studio dan Universal Studio di Amerika.
Selanjutnya eksistensi karya atau
produk. Saat ini, media sosial menjadi wadah yang cukup ampuh untuk menunjukkan
eksistensi kita.
“Kunci berikutnya adalah
motivasi. Awalnya ingin menjadi ilustrator nasional, setelahnya meningkat ingin
merambah internasional. Alhamdulillah tercapai. Kemudian saya lanjutkan dengan
membangun studio di Malang dan Banyuwangi,” imbuhnya.
Sementara itu Enggal Purna
Prahara, pebisnis otomotif building dan modifikasi sepeda motor ini memberikan
semangat pantang menyerah untuk para pebisnis pemula. Sebab tantangan dan
rintangan pasti akan menjadi bumbu yang tidak bisa dilepaskan dari seorang
pebisnis.
“Sejak memulai bisnis pada 2005
saya juga menghadapi jatuh bangun dalam bisnis ini, tapi jangan sampai kita
berhenti. Sama seperti Mas Tony, konsistensi adalah kunci,” ujar Enggal yang
telah mengekspor produknya ke sejumlah negara seperti Amerika, Cina, Jepang dan
Malaysia.
Jagoan Bisnis 2023 masih akan
berlanjut dengan sesi mentoring offline pada 22 Agustus 2023. “Hari ke-dua
selain mentoring juga ada agenda pitching session atau presentasi bisnis dari
para peserta,’ jelas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Azis Hamidi.
(humas/kab/bwi)