Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id – Persetubuhan mendominasi kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) di Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan data dari Dinsos PPKB Banyuwangi mencatat, sepanjang tahun 2024 terdapat 69 kasus, sementara di tahun ini sudah ada 19 kasus baru.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini mengungkapkan, mayoritas
kasus ABH di daerahnya berkaitan dengan persetubuhan.
Dari jumlah kasus yang ada, kebanyakan anak-anak yang
berkonflik dengan hukum itu bukanlah pelaku utama, melainkan korban maupun
saksi dalam perkara tersebut.
"Kasusnya didominasi persetubuhan. Tapi mereka
berstatus korban ada juga yang saksi," kata Henik kepada wartawan, Selasa
(25/2/2025).
Dinsos PPKB Banyuwangi terus berupaya memberikan
pendampingan kepada para ABH. Baik itu dari sisi hukum maupun psikologi untuk
menguatkan mental mereka.
"Tidak hanya pada korban, kami dari Dinsos PPKB juga
memberikan pendampingan kepada keluarga," tambahnya.
Sebagai upaya preventif, Dinsos PPKB juga rutin
menyuarakan kasus-kasus ini di forum-forum terbuka. Tujuannya supaya kasus
hukum yang menimpa maupun melibatkan anak-anak ini dapat ditekan dan dicegah.
"Kami rutin memberikan edukasi di setiap ada forum
pertemuan dengan masyarakat. Kami juga ada beberapa program, harapannya dengan
upaya-upaya tersebut kasus ABH di Banyuwangi bisa dicegah dan ditekan,"
tegasnya. (fat)