Tim P2TP2A Banyuwangi beri pendampingan korban dan terduga pelaku penganiayaan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Banyuwangi bakal memberikan
pendampingan terhadap siswa SMP yang terlibat dalam kasus perundungan berujung
penganiayaan.
Pendamping P2TP2A Banyuwangi, Rita mengatakan, pihaknya
telah berkomunikasi intens kepada korban maupun dengan terduga penganiayaan.
Dia menyebut, pendampingan akan diberikan kepada korban RDA
(13) dan keluarga, termasuk terhadap BG (13) sebagai terduga penganiaya.
"Keduanya sama-sama mengalami trauma. Korban trauma
dan ketakutan usai sempat dianiaya," kata Rita, Rabu (18/10/2023).
Sejauh ini P2TP2A telah melakukan pendampingan psikologis
kepada korban maupun keluarganya. "Korban dan keluarganya mengalami
trauma. Namun kondisinya sudah mulai membaik," ujarnya.
Tak hanya korban, terduga pelaku juga mengalami trauma
berat usai insiden ini dilaporkan ke polisi. Bahkan informasi dari keluarga,
kata Rita, terduga pelaku sempat tidak pulang semalaman dan memilih tidur di
masjid.
P2TP2A juga berencana melakukan asesmen kepada terduga
pelaku. Mendampinginya supaya emosi dan mentalnya tetap stabil. "Hari ini
kita rencanakan untuk menemui terduga pelaku," sambungnya.
P2TP2A saat ini masih menyusun rencana asesmen lanjutan.
Mengingat semuanya masih anak-anak sehingga pendampingan psikologisnya perlu
diperhatikan.
"Setelah ini kita rekomendasikan untuk pendampingan ke
psikolog," tegasnya.
Kasus dugaan perundungan berujung penganiayaan terjadi pada
Jumat (13/10/2023). Saat jam istirahat sekolah dan sepulang sekolah.
Korban adalah siswa kelas VIII dari salah satu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) negeri di Banyuwangi. Dia diduga dianiaya oleh rekan
seangkatannya.
Insiden tersebut mengakibatkan korban mengalami luka parah
dan harus menjalani perawatan intensif hingga operasi di RSUD Blambangan.
Hasil pemeriksaan medis, korban awalnya mengalami retak
tulang di tangan kiri, setelah diperiksa kembali pergelangan tangan kiri korban
ternyata patah.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi dan masih dilakukan pendalaman lebih lanjut. (fat)