Tari Jaran Goyang mampu menghipnotis peserta Muskerda dan undangan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Sumatera Selatan berlangsung 10 April 2021 lalu di Gedung Wanita Jl. Kapten Riavai Palembang. Sebagai penghormatan kepada tanah yang dipijak, sengaja ditampilkan tarian lokal Palembang, yaitu Tari Tanggai atau tari Penyambutan Tamu.
Usai tarian lokal yang dibawakan 3 penari putri, langsung disambung dengan Tari Jejer Gandrung persembahan dari Ikawangi Sumatera Group (ISG) Koorwil Ogan Komering Ulu (OKU).
Penampilan Tari Jejer Gandrung langsung mendapat sambutan
meriah, baik oleh Anggota Ikawangi Peserta Muskerda maupun undangan dari
berbagai organisasi dan pejabat instansi pemerintah.
Muskerjada ISG Sumel mengambil tema: “MEMBANGUN KEBERSAMAAN
DALAM KEBERAGAMAN DI BUMI SRIWIJAYA.
Turut hadir tamu Undangan:
Pengurus PUJASUMA Kota Palembang; Pengurus Paguyuban Bakso Solo Berseri
Kota Palembang; Paguyuban Pecel Lele Lamongan; Anggota DPRD Propinsi Sumatera
Selatan.
Tari-tarian yang disuguhkan
pada acara Muskerda selain Tari Tanggai dan Jejer Gandrung, juga tari Jaran
Goyang dan Tari Padangulan persembahan dari ISG Koorwil Musi Banyuasin. Setiap
penampilan tarian khas Banyuwangi, selalu mendapat sambutan meriah berupa tepuk
tangan dari para tamu undangan.
Peserta Muskerda selain Pengurus ISG SUMSEL, juga diundang
ISG Korwil OKI (Oka Komering Ilir), ISG Korwil OKU (Oka Komering Ulu), ISG
Korwil OKU TIMUR; IKAWANGI Korwil MUBA
(Musi Banyu Asin); ISG Koorwil Kota Palembang; ISG Koorwil Banyuwasin; Perwakilan
dari beberapa kabupaten yang belum terbentuk pengurus IKAWANGI, seperti utusan
dari Kabupaten Musi Rawas, Kota Prabumulih.
Keterangan Gambar : Tari
Tanggai dari Palembang sebagai bentuk Penghoramatan. (Foto: Istimewa)
Para pengurus paguyuban yang diundang merasa takjub dengan
nuansa khas Banyuwangi di acara Muskerda ini. Setiap tamu undangan yang hadir
diberikan udeng khas Banyuwangi. Saat mereka semua mengenakan udeng,
seakan-akan acara ini berlangsung di Banyuwangi.
Bahkan Anggota DPRD Sumsel, H. Ahmat Toha, merasa decak
kagum betapa kompak dan guyubnya warga Banyuwangi di Sumsel. Kegauman itu,
karena dia merasakan suasana yang dibangun dengan tarian khas Banyuwangi, serta
pakaian udeng para tamu seakan melayangkan angannya ke daerah di ujung timur
Pulau Jawa.
Komentar Ketua Pujasuma Kota Palembang, H. Untung Wijaya,
“Luar biasa kerinduan tanah asal Putra-putri Banyuwangi terpecahkan dengan Full
lagu dan gerak tari khas daerah. Sungguh takjub saya melihatnya sekian lama
merasa kesendirian kini dengan tekad merajut dalam satu wadah IKAWANGI SUMSEL”.
Sukses untuk Mas H. Suroso, semoga tercapai harapan Isun
dulur rika, rika dulur isun. Isun lan rika seduluran selawase terwujud (Aku
sudaramu, kamu saudaraku, kamu dan aku bersaudara selamanya)”, katanya.
Keterangan Gambar : Pengurus
ISG Sumatera Selatan usai Muskerda I. (Foto: Istimewa)
Hasil Putusan Muskerda:
1. Pengurus ISG Korwiul-korwil harus mendaftarkan
paguyubannya ke Kesbangpol Kabupaten/Kota masing-masing.
2. Pemberian santunan kepada anggota ISG yang sakit
(opname) sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) dan apabila ada anggota
yang meninggal diberi santunan Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).
3. Masing-masing Korwil membentuk Satgas Ikawangi minimal 2
orang setiap korwil.
4. Masing-masing
Korwil membentuk pengurus Ikawangi koordinator Kecamatan. untuk mempermudah
koordinasi dan konsolidasi anggota.
5. Mengurus Sertifikasi kesenian ke Dinas terkait di
wilayah Masing-masing.
6. Acara HARLAH ISG SUMSEL ditetapkan tanggal 31 Juli 2021, dengan menggelar Festival
Jaranan yang diikuti oleh utusan masing-masing Korwil.
(Penulis: H. Suroso, Ketua Ikawangi Sumatera
Group (ISG) Sumatera Selatan)