Baca Juga :

• DPRD Banyuwangi Tetapkan 17 Raperda Masuk Propemperda Tahun 2023
• Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Kembali Gerilya Bantu Balita Stunting
• Peringatan Hari AIDS Sedunia, KPA Banyuwangi Undang Kapok Band Lapas
• Bekas Galian C Karangbendo Jadi Tempat Penampungan Sampah
• Banyuwangi Salurkan BLT BBM Tahap Dua November dan Desember

Masing-masing kategori tersebut, diklasifikasikan berdasar tingkat kemahiran para peserta. Kategori Junior diperuntukkan untuk para pemula, sedangkan kategori Profesional diperuntukkan untuk para peracik kopi yang telah lama menggeluti profesi barista.

General Manager Luminor Hotel Banyuwangi, Ferdian Indrayana menjelaskan, terselenggaranya Lubarco untuk kedua kalinya ini merupakan bukti konsistensi Luminor Hotel Banyuwangi mewadahi para barista dalam meracik minuman dengan berbahan dasar kopi.

“Tentunya kami sangat bangga dapat membrandingkan diri sebagai satu-satunya hotel yang konsisten membuat kontes Drink Competition seperti ini,” jelas Ferdian.

Para dewan juri terlihat cukup kesulitan menentukan pemenang dalam ajang yang diikuti puluhan barista ini. (Foto: Firman)

Oleh karena itu, dirinya berharap kompetisi yang rutin digelar setiap tahun ini bisa menjadi ajang saling berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk pengembangan minuman kopi di Banyuwangi.

"Dengan adanya Lubarco, harapannya barista Banyuwangi mengalami peningkatan dari segi kualitas," ungkap Ferdian yang juga menjadi juri pada kompetisi ini.

"Terbukti, kreatifitas barista yang mengikuti Lubarco, baik Junior maupun Profesional sangat beragam dengan menyajikan racikan minuman kopi yang enak," tambahnya.

Menjadi dewan penilai dalam kompetisi, Ferdian juga ditemani oleh Food and Bavarage Luminor Hotel Banyuwangi, Ardy Sutawan dan perwakilan dari PT Bahana Genta Viktory, Aditya Ramadhan untuk menilai para peserta.

"Saya mengapresiasi ajang ini. Dengan variasi mixology yang disuguhkan, ide-ide kreatif barista di Banyuwangi untuk mengolah kopi sangat luar biasa. Tidak kalah dengan kota-kota besar lain di Indonesia," ucap Aditya yang menjadi salah satu penentu juara Lubarco itu.

Sementara itu, salah satu peserta kategori Junior Mixology yang mewakili SMKN 1 Banyuwangi, Evan mengaku senang dengan adanya event Lubarco ini. Selain menjadi pengalaman pertamanya, Lubarco dapat mengasah keahliannya dalam meracik sebuah minuman.

“Ternyata banyak variasi yang bisa dicampur dalam Mixology. Tidak hanya alkohol, tetapi kopi juga bisa dipadukan,” kata Evan yang mempersembahkan minuman yang dia namakan Eksotik Savana.

Para pemenang Luminor Barista Competition (Lubarco) 2022 menerima sertifikat dan total hadiah Rp. 5 juta. (Foto: Firman)

Terpisah, Panji Ramadani peserta kategori Profesional Mixology yang sudah kedua kalinya mengikuti ajang Lubarco ini merasa tertantang.

Dirinya mengaku bersemangat untuk melakukan eksperimen, meracik dan menciptakan sebuah produk minuman unggulan baru atau signature.

“Sangat seru! Di sini kami diuji melakukan eksperimen membuat signature untuk diaplikasikan dalam ajang ini,” kata Panji.

Dengan menyajikan signature bernama Resgita, dia menjelaskan bahwa minuman ini terinspirasi oleh istrinya yang hobi makan rujak, whisky dan kopi.

"Resgita ini adalah minuman bercita rasa Spicy (pedas) dengan perpepaduan rasa buah-buahan rujak serta bahan-bahan lainnyabyang di mix dengan whisky dan kopi," jelas Panji.

Panji pun mengapresiasi Luminor Hotel Banyuwangi yang telah konsisten menggelar kompetisi Mixology untuk kedua kalinya ini.

“Di sini kami bisa saling sharing sekaligus menjadi ajang mempererat tali silaturahmi sesama Barista dan Bartender. Sukses selalu untuk Luminor Hotel Banyuwangi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam ajang yang digelar Luminor Hotel Banyuwangi telah menyediakan hadiah dengan nilai total Rp. 5 Juta dan berbagai hadiah doorprize lainnya. (man)