Ketua PA GMNI Banyuwangi, Hary Priyanto (merah). (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Kepolisian mulai memeriksa sejumlah mahasiswa yang diduga terlibat dalam aksi demo anarkis berujung perusakan papan nama di gedung DPRD dan Kantor Bupati Banyuwangi.
Sedikitnya, ada 4 orang mahasiswa dari lintas organisasi baik itu HMI, IMM, GMNI dan Forum BEM Banyuwangi. Mereka dipanggil sebagai saksi untuk memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut.
Mereka yang diperiksa itu adalah peserta aksi demo
penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 16 September 2022 lalu.
"Ada empat orang yang kita panggil kemarin. Mereka
merupakan Korlap. Dan hari ini pemeriksaan sudah mulai kita lakukan," ujar
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja kepada wartawan,
Rabu (21/9/2022).
Berdasarkan pantauan di lapangan, dari empat mahasiswa
terperiksa, sementara baru satu orang mahasiswa yang diperiksa.
Menanggapi prahara ini, Pengurus Alumni GMNI (Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia) Banyuwangi pun tak tinggal diam.
Para alumni itu hadir ke Mapolresta Banyuwangi untuk
memberikan dukungan moril kepada juniornya yang tengah menjalani pemeriksaan.
"Kami dari PA GMNI memberi support kepada Ketua Cabang
GMNI yang saat ini dipanggil sebagai saksi. Ini menjadi penting bagi kami
sebagai bentuk dukungan moral agar yang bersangkutan tetap tenang dan bisa
menjawab pertanyaan penyidik dengan yakin," kata Ketua PA GMNI Banyuwangi,
Hary Priyanto.
Harry menegaskan, aksi demo menolak kenaikan BBM yang
dilakukan kader GMNI itu murni berdasarkan perintah organisasi.
"Jadi bukan orang per orang, melainkan berdasarkan instruksi. Gerakan demontrasi yang dilakukan oleh adik-adik DPC GMNI Banyuwangi karena mereka patuh pada instruksi poltik DPP GMNI terkait mafia migas yang berdampak pada kenaikan harga BBM," ujarnya
"Terkait model itu kan bisa bermacam-macam. Yang model kemarin menjadi permasalahan (dugaan pengrusakan), itu menjadi kewenangan polisi," imbuhnya.
PA GMNI yang berprofesi sebagai pengacara telah dikumpulkan
untuk melakukan kajian hukum terkait insiden tersebut. Total ada 7 pengacara
yang telah disiapkan.
"Yang disiapkan sementara masih tujuh orang. Tapi pada
prinsipnya, kepengacaraan ini berupa dukungan moril senior kepada junior," pungkasnya. (fat)