Kendaraan pribadi dan logistik mengantre berjam-jam di Pelabuhan Ketapang. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Kemacetan panjang di jalur utama menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi masih belum terurai hingga hari keenam, Jumat (7/7/2023).
Para calon penumpang kapal terpantau terjebak dalam kemacetan panjang lebih dari 18 kilometer sampai di Kecamatan Wongsorejo. Kendaraan pribadi maupun angkutan logistik mengular di ruas Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo.
Bahkan kendaraan yang sudah masuk di area pelabuhan pun
harus mengantre berjam-jam hanya untuk menunggu giliran masuk kapal.
Calon penumpang kapal yang hendak menyeberang ke Bali
bahkan harus rela menunggu lebih dari 10 jam di lokasi tersebut.
"Saya ngantre sejak kemarin, dan siang tadi baru bisa
masuk pelabuhan, nunggu lama lebih dari 10 jam," kata Taufan, pengendara
kendaraan pribadi asal Jakarta.
Taufan rencananya untuk mengurus pekerjaan sekaligus
liburan di Bali bersama keluarganya. Namun telat total akibat terjebak
kemacetan.
"Macetnya dari Wongsorejo sampai di pelabuhan,
kendaraan majunya dikit-dikit, sehingga berjam-jam," akunya.
Salah seorang sopir angkutan logistik asal Malang, Antonius
menyebut kemacetan dialaminya saat ini adalah yang terparah.
"Ini yang terparah mas, dulu-dulu belum pernah macet
parah seperti ini," kata Antonius.
Antonius bersama rekannya membawa kendaraan ekspedisi
hendak menyeberang menuju Bali, namun terjebak kemacetan panjang. Sampai-sampai
ia harus bermalam di sekitar area kantung parkir.
"Ya bermalam disini, tidur di tempat seadanya. Karena
macet sejak kemarin. Ini masih antre nunggu, sudah sekitar 12 jam,"
ungkapnya.
Untuk mengurangi kemacetan, pihak ASDP Ketapang telah
menyiapkan skenario. Diantaranya, menambah armada kapal dan mempercepat waktu
sandar dan bongkar muat kapal, termasuk mengoperasikan kapal sapu jagat. (fat)