(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Masyarakat Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi bergotong royong menggelar tradisi Petik Laut.
Ritual digelar tiap satu Suro penanggalan baru Jawa yang tahun ini bertepatan pada Rabu (19/7/2023).
Petik Laut Lampon merupakan
tradisi masyarakat pesisir Pesanggaran sebagai wujud syukur atas hasil laut
yang mereka dapatkan selama satu tahun.
Ketua Panitia tradisi petik laut
Lampon, Suharsono, mengatakan tradisi ini merupakan bentuk gotong royong para
nelayan.
Ritual dimulai sejak satu hari
sebelum pelaksanaan. Warga gotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut
dengan menggelar doa bersama.
"Kami bersyukur bisa melaksanakan tradisi ini dengan lancar dan meriah. Ini semua berkat kerjasama dan kekompakan nelayan Lampon yang saling membantu dan bahu-membahu menyiapkan acara ini," ujar Suharsono.
(Foto: humas/kab/bwi)
Tradisi petik laut Lampon sudah
dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu. Ritual ini digelar setahun
sekali tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa.
Dalam ritual ini, masyarakat
nelayan membawa sesaji hasil bumi ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji
tersebut kemudian dilarung.
Ribuan masyarakat riuh dan
antusias merayakan petik laut Lampon. Mereka berbondong-bondong menuju pantai
untuk menyaksikan prosesi ritual.
Suasana khidmat terasa saat
nelayan bersama-sama melepas sesaji ke laut. "Harapannya agar para nelayan
diberikan keberkahan dan keselamatan dalam mencari rejeki. Selalu dilindungi
Allah Yang Maha Kuasa," kata Suharsono.
Tradisi petik laut Lampon tidak
hanya diisi dengan ritual larung sesaji ke laut, tapi juga dengan berbagai
hiburan rakyat yang menarik.
Salah satunya adalah pagelaran
wayang kulit semalam suntuk yang digelar di bibir Pantai Lampon, serta berbagai
kesenian hiburan juga ditampilkan lainnya.
“Pagelaran kesenian ini bertujuan untuk menghibur masyarakat nelayan yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Petik laut juga menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat nelayan Lampon,” ujar Suharsono.
(Foto: humas/kab/bwi)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
yang hadir langsung pada acara tersebut, mengapresiasi kebersamaan masyarakat
dalam petik laut ini.
"Petik laut Lampon adalah
bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal yang harus kita jaga dan
lestarikan. Saya berharap tradisi ini bisa terjaga dan terus berlangsung dari
generasi ke generasi," tutur Ipuk.
Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Pusat Latihan Tempur Marinir (Danpuslatpurmar) 7 Lampon, Mayor Agus Fauzi; serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol AKBP Deddy Millewa. (humas/kab/bwi)