(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu peserta Pameran dan Forum Teknologi Terpadu (Integrated Technology Event (ITE) 2022 yang digelar di Jakarta Convention Center, 5 – 7 Oktober 2022.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang membuka pameran tersebut menyatakan apresiasinya pada program Smart Kampung yang dinilai mampu menggerakkan desa untuk melakukan transformasi digital.
“Alhamdulillah, program Smart
Kampung terus mendapat dukungan dari Bapak Mendagri. Pak Tito (Mendagri) telah
kembali menyampaikan aspirasinya kepada kami,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk
Fiestiandani, Kamis (6/10/2022).
Sebelumnya, Menteri Tito
mengunjungi booth Smart Kampung usai membuka pameran ITE 2022 pada Rabu
(5/10/2022). “Itu di Banyuwangi ada kepala desa yang usianya 60 tahun sudah
menggunakan TTE (tenda tangan elektronik) di dokumen-dokumennya. Bagus,” kata
Tito.
Dalam kerangka program Smart
Kampung, kepala desa di Banyuwangi saat ini telah menggunakan TTE untuk
menandatangani dokumen-dokumen yang diurus di level desa. Menteri Tito sendiri
pernah mengunjungi Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi dan melihat
praktek pelayanan publik di desa tersebut.
“Terima kasih kepada
Kemendagri yang telah memfasilitasi Banyuwangi untuk menjadi peserta pameran.
Ini kesempatan bagi kami meningkatkan network antara pemerintah
dengan pelaku teknologi
solusi dan penyedia kota pintar,” kata Ipuk.
ITE terdiri dari
pameran Indo Water, Indo Waste, dan Indo Renergy, dan Indonesia International
Smart City (IISMEX) 2022 Expo & Forum.
Rangkaian pameran ini
menjadi kegiatan forum dan expo teknologi internasional untuk
sektor berbasis ICT (Information and Communication Technology), IoT (Internet
of Things), AI (Artificial Intelligence) untuk memenuhi kebutuhan informasi dan
bisnis terkait solusi dan penyedia kota cerdas.
Selain itu juga
sektor pendukung pengelolaan sistem manajemen dan teknologi air bersih,
pengelolaan persampahan, limbah dan sistem transportasi cerdas.
ITE 2022 diikuti
lebih dari 200 peserta pameran dari 19 negara. Diperkirakan 10.000 pengunjung
meramaikan pameran dan forum ini selama 3 hari. “Kita bisa saling sharing
dengan peserta lain dalam rangka pengembangan program Smart Kapung sebagai di
daerah,” kata Ipuk.
Smart Kampung
merupakan program
pengembangan pedesaan di Banyuwangi yang berupaya mendekatkan pelayanan publik
hingga ke level desa lewat pemanfaatan teknologi informasi.
Setiap desa didesain memiliki
kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis
serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan
pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
Banyuwangi lewat
Smart Kampung-nya telah terpilih sebagai satu dari tiga daerah di Indonesia yang masuk dalam Jaringan Kota
Cerdas ASEAN (ASCN). Sebanyak 26 kota/daerah dari 10 negara ASEAN terlibat
dalam forum tersebut.
"Memang belum sepenuhnya
sempurna program Smart Kampung. Namun kami terus mengembangkan program ini
untuk memastikan masyarakat terlayani dengan baik, dan membawa kesejahteraan
warga," ujar Ipuk. (humas/kab/bwi)