(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di sela kunjungan kerjanya di Banyuwangi, menyempatkan diri bertemu dan memotivasi para pelaku UMKM di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (19/3/2021).
Luhut yang juga Ketua Umum PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI sekaligus meninjau tempat pengolahan sampah berbasis sirkular di Kecamatan Muncar sekaligus membuka Kejurda Atletik Jatim.
Saat di Pendopo, Luhut melihat
berbagai aneka produk kreatif karya pelaku UMKM Banyuwangi. Mulai makanan dan
minuman kemasan, kaos suvenir, batik, produk fesyen, hingga kopi Banyuwangi
yang khas.
Luhut memborong sejumlah produk yang disajikan dan mencicipi minuman berbahan dasar rempah milik UMKM Saritiga. Tak hanya menyajikan minuman rempah biasa, tapi sirup rempah tersebut dicampur dengan teknik khusus, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan lebih segar. "Enak nih, beneran seger,” kata Luhut.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Selain itu, Luhut juga berdialog
dengan salah satu UMKM, yaitu Owner D-Beja, Eti Nur Kristiani yang memproduksi
kue kering untuk memotivasi pengusaha aneka kue kering itu agar memasarkannya
melalui marketplace, termasuk dalam program “Bela Pengadaan” yang bisa diakses
dan dibeli langsung oleh pemerintah se-Indonesia.
Menurut Luhut, saat ini pemerintah
terus menggalang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, gerakan dari UMKM
untuk UMKM Indonesia. Tujuannya supaya masyarakat Indonesia cinta dan mau
menggunakan produk lokal Indonesia.
Luhut lalu membeberkan bahwa, walau
di tengah pandemi perekonomian Indonesia tetap tumbuh. "Hilirisasi kita
kuat. Tahun lalu ekspor kita tertinggi meski dalam keadaan Covid 19, yakni
mencapai USD 232 miliar. Kita termasuk ekspor yang tinggi pertumbuhannya di
dunia," kata Luhut.
Luhut lantas mengajak pemerintah
daerah, seluruh stakeholders dan masyarakat Banyuwangi kompak. "Banyuwangi
bagus, bersih dari sampah. Banyuwangi hebat, karena kompak. Saya titip di bawah
kepemimpinan Ibu Bupati, Banyuwangi terus kita dorong agar semakin
berkibar," tandas Luhut.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejumlah skema Pemkab Banyuwangi dalam
meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro. Mulai dari program warung naik
kelas, program jemput bola layanan penerbitan ijin usaha mikro, ongkir gratis
bagi UMKM, hingga bantuan alat-alat produktif.
“Kami juga rutin melakukan gerakan
Hari Belanja ke Pasar Tradisional dan UMKM setiap bulan untuk menggerakkan
ekonomi arus bawah. Kami ajak seluruh ASN, bank-bank, BUMN, BUMD untuk pada
hari itu memborong usaha UMKM,” kata Ipuk.
Sejumlah intervensi pemkab, kini
ekonomi Banyuwangi mulai “rebound”. Jika pada 2020 terkontraksi di angka -3,58
persen, pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tercatat 4,08 persen (di
atas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional).
Ketika di masa pandemi semua daerah
mengalami peningkatan kemiskinan, kenaikan kemiskinan di Banyuwangi merupakan
yang terendah se-Jatim, yaitu naik 0,01 persen sepanjang 2020 ke 2021,
berdasarkan data BPS. (Humas/kab/bwi)