(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Banyuwangi, 7-8 Maret 2024. Menko mengapresiasi upaya penanganan kemiskinan ekstrem yang dilakukan Pemkab Banyuwangi.
“Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi sudah bagus berada di angka 0,43 persen. Ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12 persen,” kata Menko, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meninjau pemberian Bantuan Cadangan Pangan di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat (8/4/2024).
Angka kemiskinan ekstrem di
Banyuwangi terus turun dalam tiga tahun terakhir. Dari 3,73 persen (2020),
menjadi 0,99 persen (2022), dan kini tersisa 0,43 persen (2023).
Atas kinerja positif tersebut,
Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal
Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
Insentif tersebut secara optimal telah dipergunakan untuk memperkuat program
dan strategi penurunan kemiskinan di Banyuwangi.
Menko mengapresiasi
program-program penanganan kemiskinan yang dilakukan Banyuwangi dengan
program-program partisipatif. Menko berharap Banyuwangi terus melakukan upaya
progresif sehingga angka tersebut semakin bisa ditekan.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa nol
persen, sesuai instruksi Presiden untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem
hingga nol persen pada 2024,” ujarnya.
Selain penanganan kemiskinan, di
Banyuwangi Menko Muhajir juga melihat bagaimana program penanganan stunting di
Banyuwangi.
"Tadi saya juga melihat
bagaimana program penanganan stunting digerakkan dari bawah. Para kader
(posyandu) diinstruksikan untuk mengawal ibu hamil berkaitan dengan kecukupan
gizi mereka. Ini hal baik karena pencegahan stunting jauh lebih baik pencegahannya
ketika anak masih dalam kandungan," terang Muhadjir.
Terkait bantuan pangan, menurut
dia, merupakan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat di
tengah perubahan iklim dan krisis pangan. Menko berharap bantuan tersebut mampu
meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Penerima bantuan panga di Banyuwangi sebanyak 129.050 kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg selama 6 bulan mulai Januari- Juni 2024. (humas/kab/bwi)