Super blood moon yang dipadukan dengan patung penari gandrung di kawasan Pantai Watu Dodol. (Foto: Rendra Kurnia)
KabarBanyuwangi.co.id - Fenomena alam gerhana bulan total
atau super blood moon yang terjadi dalam 195 tahun sekali ini menghiasi langit
Indonesia dan terlihat cukup jelas di Banyuwangi, Rabu (26/5/2021) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Banyuwangi yang sebelumnya telah memprediksi super blood moon akan telihat di
Banyuwangi sejak cahaya matahari meredup sekitar pukul 18:00 WIB, membuat warga
Banyuwangi mengamati langit untuk melihat secara langsung, bahkan
mengabadikannya.
Rendra Kurnia, fotografer Banyuwangi yang mengabadikan
momen gerhana bulan total berwarna merah dengan memadukan patung penari
gandrung di kawasan Pantai Watu Dodol
ini, merupakan bukti bahwa super blood moon memang terlihat di Banyuwangi.
"Karena ini momen langka, sebisa mungkin kami
mengabadikannya dengan icon Banyuwangi," ungkap Rendra kepada
KabarBanyuwangi.co.id, Rabu (26/5/2021).
"Awalnya bingung mau motret dimana. Akhirnya kami
memutuskan untuk memotret di monumen patung penari gandrung sebagai tanda kalau
foto benar-benar diambil di Banyuwangi," imbuhnya.
Hasil jepretan Rendra yang diunggah di akun Instagram
pribadinya @rendragondezz, tentu membuat warganet kagum dengan unggahan
tersebut.
"Fenomena Super Blood Moon, Banyuwangi 26/05/2021. (Double Exposure Technique)," tulisnya.
Rendra des Kurnia yang juga seorang fotografer Wildlife. (Foto: Istimewa)
Bahkan karena kagum dan ingin menunjukkan super blood moon
yang terlihat di Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Bupati Banyuwangi ikut
menggunggah foto hasil karya Rendra di akun Instagram pribadinya.
"Subhanallah. Gerhana bulan total, berpadu indah
dengan patung ikonik penari Gandrung Banyuwangi. Difoto oleh @rendragondezz.
Tadi ada yang bisa menyaksikan juga ? #superbloodmoon #gerhanabulan
#gerhanabulantotal #Banyuwangi," tulis Ipuk di akun Instagram-nya
@ipukfdani.
Tentu postingan di akun instagram @ipukfdani membuat hasil
karya Rendra Kurnia ini semakin meluas dan dibanjiri komentar positif warganet.
Namun karena di Banyuwangi dalam kondisi cuaca mendung,
gerhana bulan total yang totalitasnya berlangsung selama 18 menit 44 detik ini
tertutup awan dan tidak terlihat sempurna seperti yang diprediksikan pihak BMKG
sebelumnya.
"Ketika puncak gerhana totalnya, tertutup
mendung," pungkas Rendra. (man)