Moncong mobil dihantam kereta api hingga terpental beberapa meter. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id - Mobil Honda Mobilio dihantam kereta
api di perlintasan tanpa palang pintu di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro,
Banyuwangi.
Kendaraan roda empat tersebut sempat terpental sejauh tiga
meter setelah tertabrak kereta api (KA).
Mobil Honda Mobilio bernopol P 1884 WR itu ditumpangi suami
dan istri (pasutri). Sang suami berinisial Ha (53), sedang istrinya bernama SW
(46).
Pasutri tersebut berdomisili di Desa/Kecamatan Kalipuro,
Banyuwangi. Saat itu keduanya datang dari arah Desa Kalipuro dan hendak masuk
ke Kelurahan Klatak.
"Kejadiannya sekitar pukul 07.05 WIB, mobil datang
dari arah barat ke timur," kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi,
Iptu Dwi Wijayanto, Rabu (28/6/2023).
Pada saat hendak melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu, dari arah utara ke selatan meluncur KA Sritanjung relasi Banyuwangi - Yogyakarta.
Detik-detik mobil terhantam KA Sritanjung di
perlintasan tanpa palang pintu, Kelurahan Klatak. (Foto: Tangkapan layar)
Iptu Dwi mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV yang didapat
dari sekitar lokasi kejadian, mobil melaju pelan dan berhenti saat sampai di
rel kereta api.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Moncong mobil dihantam
kereta api. Mobil pasutri sempat terpental ke kanan sejauh 3 meter.
"Sebelum kejadian, ada pengendara lain yang sudah
mengingatkan korban. Namun mobil tetap melaju, hingga akhirnya mengalami
kecelakaan," kata Dwi.
Tak lama setelah itu, sejumlah warga berdatangan untuk
menolong pasutri yang terjebak di dalam mobil.
"Warga berhasil mengeluarkan sopir dari dalam mobil
dengan kondisi bahu sebelah kiri korban mengalami patah tulang. Sedang istrinya
mengalami sesak nafas," ujar Dwi.
Setelahnya, warga membawa korban patah tulang ke tempat
pengobatan tradisional yang berada di sekitar lokasi kejadian sebelum dirujuk
ke RS Yasmin.
Polisi hingga kini masih berupaya mengorek keterangan lebih
lanjut dari pihak KAI termasuk para saksi.
"Untuk mobil masih di lokasi, dan segera dievakuasi.
Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 60 juta," tandasnya. (fat)