Baca Juga :

• Cahaya Lilin Warnai Natal YSBMA Banyuwangi, Simbol Harmoni dan Harapan Baru
• BPJS Kesehatan Banyuwangi Rekonsiliasi Data Peserta JKN PPNPN API
• Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Aman Selama Nataru
• Gunung Raung Erupsi, Bandara Banyuwangi Masih Beroperasi Normal dan Waspada
• Gunung Raung Erupsi Keluarkan Asap Tebal Setinggi 2.000 Meter, BPBD Banyuwangi Siaga

Ipuk berharap, momen Natal bisa menjadi spirit untuk mempererat persaudaraan dan persatuan antar umat beragama.

Menurut Ipuk, Banyuwangi bisa seperti sekarang salah satunya karena keguyuban dan kekompakan masyarakatnya. Meski terdiri dari beragam suku dan agama, semuanya bisa hidup berdampingan dalam suasana yang rukun dan harmonis.

“Ini harus kita jaga. Banyuwangi harus tetap kokoh dengan keberagaman yang kita miliki. Ke depan ayo perkuat kekompakan kita, demi Banyuwangi yang lebih baik,” pesan Ipuk.

Tak lupa Ipuk  mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, termasuk umat kristiani, yang terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Banyuwangi. Ipuk juga mengajak semuanya tetap bahu-membahu membangun Banyuwangi.

“Tantangan ke depan tentu tidak mudah. Disela-sela doa Bapak/Ibu, saya titip mohon selipkan juga doa untuk Banyuwangi agar kita bisa melewati semuanya dengan mudah,” pinta Ipuk.

Perayaan Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Jajag berlangsung sederhana namun penuh keceriaan. Selain pertunjukan drama dan lagu-lagu rohani, juga diwarnai atraksi kesenian tradisional khas Banyuwangi. Salah satunya, tarian jakripah.

Pendeta GKJW Jemaat Jajag, Fajar Wicaksono, mengaku sangat gembira dan berterima kasih Bupati Ipuk telah hadir menemui para jemaatnya saat acara perayaan Natal. “Kehadiran Ibu Bupati menambah suka cita Natal bagi kami. Kami umat Kristiani berkomitmen akan terus mendukung program-program daerah ,” ujar Pendepa Fajar.

Suasana penuh kebahagiaan Natal juga sangat terasa di GBI Filadelfia Rogojampi. Perayaan Natal di gereja ini diikuti sedikitnya 500 jemaat. (humas/kab/bwi)