Ngantor di Desa Sragi, Bupati Ipuk Cek Progres Pembangunan Jalan Lingkar Rogojampi-GendohPemkab Banyuwangi

Ngantor di Desa Sragi, Bupati Ipuk Cek Progres Pembangunan Jalan Lingkar Rogojampi-Gendoh

(Foto: humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). Kali ini Ipuk ngantor di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Senin (3/4/2023). 

Ipuk mengecek pembangunan infrastruktur salah satunya pembangunan Jalan Sragi-Gendoh sepanjang 6 kilometer (km). Jalan tersebut merupakan bagian dari ruas jalan lingkar Rogojampi – Gendoh yang panjang totalnya 23 km.

"Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan baik sehingga warga pengguna jalan dapat mendapatkan manfaatnya," kata Ipuk.

Baca Juga :

Ipuk turut memastikan kualitas jalan yang dibangun sesuai dengan spesifikasi, sehingga jalan mulus akan bertahan lama. Pada ruas Sragi-Gendoh, pemkab membangunnya dengan dua jenis pengerasan yang berbeda. 

Separuh dari jalur penghubung Kecamatan Songgon dan Sempu itu dibangun dengan aspal, sementara sisanya berupa beton. "Ada 3 km jalan yang dibeton. Alasannya karena jalan ini termasuk jalur yang dilewati oleh truk pasir. Dengan dibeton, harapannya jalan bisa lebih tahan meski sering dilewati oleh kendaraan bertonase besar," sambung Ipuk.

Dengan perbaikan infrastruktur tersebut, Ipuk berharap, akan memperlancar mobilitas warga sehingga dapat meningkatkan dampak ekonomi. “Ini akses menuju ke sejumlah tempat wisata, lahan pertanian dan pemukiman warga. Semoga dengan diperbaiki akses ini, bisa meningkatkan perputaran ekonomi,” harap Ipuk.

Usai tinjau infrastruktur, Bupati Ipuk lalu menyerahkan 32 ribu bibit tanaman keras kepada kelompok masyarakat sebagai upaya konservasi lingkungan di kawasan hulu. Desa Sragi sendiri berada di lereng Gunung Raung. 

Selama Bunga Desa, berbagai layanan digelar. Mulai layanan kependudukan, layanan pendidikan, hingga layanan pembayaran dan konsultasi PBB. Selain itu, juga dibuka konsultasi hewan ternak. Setiap dibuka layanan selama Bunga Desa, tak kurang 200 warga dan peternak memanfaatkan layanan ini.

Salah satunya Indra, siswa SMKN 1 Kalibaru jurusan agribisnis ternak ruminansia yang memanfaatkan momen tersebut untuk konsultasi. “Saya ingin fokus beternak kambing, kan habis ini lulus sekolah. Saya ke sini ingin bertanya-tanya bagaimana dan caranya beternak kambing. Apa yang harus dilakukan,” jelas Indra.

Ipuk juga meninjau penanganan stunting di Desa Sragi sekaligus melihat pelaksanaan (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang dimanfaatkan warga desa setempat untuk mengikuti pendidikan non formal. (humas/kab/bwi)