Pasutri Muda Asal Cianjur Terlantar Sempat Tinggal Bawah Kolong Jembatan di BanyuwangiPolsek Kalipuro

Pasutri Muda Asal Cianjur Terlantar Sempat Tinggal Bawah Kolong Jembatan di Banyuwangi

Bhabinkamtibmas Kelurahan Klatak, Polsek Kalipuro, Bripka Tengku R.D memantau kondisi pasutri asal Cianjur, Jawa Barat yang terlantar. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Muhammad Dian Raja (20) dan Amelia Nisa Fitri (17), pasutri muda asal Cianjur, Jawa Barat ini beruntung bertemu dengan Bhabinkamtibmas Kelurahan Klatak Polsek Kalipuro, Bripka Tengku R.D saat melakukan pemantauan di wilayahnya pada, Kamis (1/9/2022) kemarin sore.

Pasalnya, pasutri itu terlantar dan sempat tinggal di kolong jembatan Pertigaan Sukowidi, Banyuwangi. Keduanya memilih tinggal di kolong jembatan karena tak memiliki tempat tinggal. Mirisnya, sang Istri Amelia Nisa Fitri tengah bunting besar dengan usia kandungan sudah 8 bulan.

Keduanya datang ke Bumi Blambangan untuk mengadu nasib, namun justru kesengsaraan yang didapat. Untuk menyambung hidup, keduanya mengandalkan belas kasihan orang dengan mengemis di sekitar persimpangan Sukowidi.

Baca Juga :

Bripka Tengku menyebut, keduanya ditemukan setelah dirinya menerima laporan dari Puskesmas Klatak. Bripka Tengku mengaku iba melihat kondisi keduanya. Sehingga memberikan pertolongan kepada mereka.

Keduanya lalu dibawa ke tempat yang lebih layak dan disewakan sebuah kamar kos yang berada di wilayah setempat. "Mereka kini sudah ditempatkan di kamar kos Barokah yang berada di Kelurahan Sukowidi," ujarnya, Jumat (2/9/2022).

Bripka Tengku bersama Babinsa Klatak serta petugas dari Puskesmas Klatak, selalu memantau kesehatan dan memberikan bantuan makan kepada Dian dan istrinya.

"Dari pengakuan keduanya, mereka mengaku telah tinggal di kolong jembatan sejak empat hari lalu. Mereka mengaku tidak punya uang sehingga mengemis di Pertigaan Sukowidi," kata Bripka Tengku.

Bripka Tengku bahkan sempat menawarkan pasutri itu untuk diantarkan pulang ke Cianjur dengan biaya cuma-cuma. Namun keduanya masih berpikir ulang.

"Keduanya masih berpikir-pikir, karena si pria baru mendapatkan pekerjaan di gudang Sukowidi. Kemudian kami minta KTPnya untuk didata oleh RT setempat," pungkasnya. (fat)