Baca Juga :

• Natal 2023, Sonny T Danaparamita Tekankan Pentingnya Kerukunan dan Persatuan Antar Umat Beragama
• Amankan Libur Nataru, Disbudpar Banyuwangi Giatkan Monev Destinasi Wisata
• Sebanyak 8 Napi Lapas Banyuwangi dapat Remisi Khusus Natal 2023
• Tinjau Perayaan Misa Natal, Bupati Ipuk: Momentum Mempererat Persaudaraan Umat Beragama
• Tante dan Keponakan Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel di Banyuwangi

Impian Febrianto sangat sederhana, yaitu bekerja untuk memperbaiki perekonomian keluarganya. Setelah lulus sekolah, ia merasakan berbagai pekerjaan mulai dari menjadi kernet supir truk bersama sang ayah, membuka usaha roti bakar di pinggir jalan, hingga bekerja di perusahaan telekomunikasi selama 1,5 tahun.

Tahun 2017 menjadi titik awal perjalanan bisnisnya ketika Febrianto memutuskan untuk memulai bisnis OOTD Supply, sebuah brand clothing yang fokus pada gaya sehari-hari, sebagai kerja sampingan.

Ia juga menjalankannya secara online untuk menghemat biaya. Tanpa modal dari orang tua, ia memulai usahanya dengan uang tabungan hasil kerjanya.

"Pada tahun 2017, saya memutuskan untuk memulai OOTD Supply sebagai side job sambil bekerja. Awalnya dianggap sebagai ikut-ikutan oleh teman-teman, tapi saya percaya pada tujuan saya. Saya tidak pernah meminta modal dari orang tua, dan hal itu menjadi tonggak awal kesuksesan saya," ujarnya.

Salah satu katalog OOTD Supply di marketplace. (Foto: shopee.co.id/ootdsupply)

Melihat pendapatan dari bisnis clothing-nya melebihi penghasilan dari pekerjaan utamanya, Febrianto mengambil keputusan berani untuk keluar dari perusahaan pada tahun 2018 dan fokus mengembangkan OOTD Supply.

Mengelola usaha dari nol, Febrianto mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari desain hingga pemasaran. Dengan keahliannya dalam editing desain dan fotografi, ia berhasil menarik perhatian pelanggan. Meskipun awalnya bekerja sama dengan vendor konveksi untuk produksi, kini Febrianto memiliki rumah produksi sendiri di kampung halamannya.

OOTD Supply, yang diambil dari singkatan Outfit Of The Day, saat ini telah merajai pasar fashion lokal hingga nasional. Dengan memiliki rumah produksi di Banyuwangi dan dua cabang toko di Jl. KH Wahid Hasyim No. 125, Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, serta di Kota Malang, Jawa Timur.

Tak hanya itu, Febrianto juga memiliki 30 karyawan yang bekerja di store dan rumah produksi. Kini ia telah menjual ratusan ribu produk, menghasilkan pendapatan mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Febrianto yakin bahwa peluang berbisnis di era modern sangat luas, terutama dengan memanfaatkan kekuatan sosial media.

"Ilmu bisnis dapat diperoleh secara gratis dengan niat dan minat yang kuat. Keterbatasan modal bukanlah halangan, yang terpenting adalah usaha, keuletan, dan manajemen keuangan yang baik," tutup Febrianto. (sat)