Pengembangan Usaha PT BSI Diharap Mampu Sedot Tenaga Kerja di BanyuwangiPT Bumi Suksesindo

Pengembangan Usaha PT BSI Diharap Mampu Sedot Tenaga Kerja di Banyuwangi

Tim survei PT BSI melakukan sampling di Gunung Salakan, Kecamatan Pesanggaran. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Kepala desa (Kades) di Banyuwangi mendukung langkah perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo melakukan ekspansi.

"Kami besama teman-teman Kades di Kecamatan Pesanggaran, kompak mendukung pengembangan investasi PT BSI,” kata Vivin Agustin, Kades Sumberagung kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023).

Seperti diketahui, PT BSI telah memantapkan langkah ekspansi bisnisnya dengan melakukan eksplorasi di Gunung Salakan, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Baca Juga :

Pengembangan investasi itu diharapkan mampu menyedot banyak tenaga kerja, utamanya bagi warga lokal. "Terkait tenaga kerja, harapan kami, lebih diprioritaskan warga Pesanggaran,” katanya.

Menurut Vivin, PT BSI selama ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Banyuwangi, terutama di Kecamatan Pesanggaran.

Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk itu bahkan diketahui telah menggelontorkan dana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebesar Rp. 500 juta kepada 5 desa se-Kecamatan Pesanggaran.

PT BSI rutin menelurkan program pemberdayaan ekonomi, baik dalam bentuk pelatihan, pendampingan usaha hingga membentuk sektor usaha baru untuk kelompok masyarakat.

PT BSI merupakan operator tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Perusahaan ini pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.

Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020.

Sebagai pelaku investasi, PT BSI memang terus meneguhkan komitmennya kepada masyarakat. Program PPM terus digelontorkan dengan 8 program utama, meliputi bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas dan infrastruktur. (red)