(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyuwangi akan segera terbentuk seiring dengan penandatanganan kerja sama percepatan dan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hokum, di Banyuwangi, Jumat (2/8/2024).
Untuk mendukung percepatan pembentukan BNNK Banyuwangi tersebut, Pemkab telah menghibahkan aset lahan seluas 1.090 meter persegi untuk kantor dan tempat rehabilitasi BNNK. Selama proses pembangunan kantor, untuk sementara BNNK akan menempati aset bangunan Pemkab Banyuwangi di Jalan Basuki Rahmat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
menjelaskan, penandatanganan kerja sama dan NPHD merupakan bentuk komitmen
dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika di Banyuwangi.
"Penyalahgunaan narkoba
menjadi PR kita bersama. Jangan sampai di tengah kemajuan Banyuwangi,
perkembangan generasi penerus malah nanti dirusak narkoba,” kata Ipuk.
“Terima kasih Kepala BNN Bapak
Komjen Marthinus. Kolaborasi yang kita bangun, antara kepolisian, BNN,
pemerintah daerah, dan seluruh elemen lainnya tentunya akan semakin memperkuat
upaya kita dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba," imbuh
Ipuk.
Ipuk menuturkan, permasalahan
narkoba harus ditangani dengan kerja sama seluruh pihak. Laporan Badan PBB yang
menangani penanggulangan narkoba, UNODC (United Nation Office on Drugs and
Crime), menunjukkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkoba
pada 2023.
Sementara di Banyuwangi, terdapat
64 kasus penyalahgunaan narkoba pada semester awal 2024. Pelaku penyalahgunaan
narkoba dominasi usia produktif.
"Fakta-fakta ini menjadi
sebuah warning bagi kita, bahwa bahaya narkoba sedang mengintai generasi muda
kita," tambah Ipuk.
Dengan percepatan pembentukan BNNK
Banyuwangi, Ipuk berharap akan ada optimalisasi dalam pencegahan dam
pemberantasan narkoba. Caranya, mulai dari peningkatan peran masyarakat, penguatan
rehabilitasi, hingga penegakan hukum yang tegas.
“Kami juga berterima kasih selama
ini para tokoh agama dan tokoh masyarakat bersama-sama menjaga Banyuwangi dan
selalu mengingatkan bahaya narkoba, dan alhamdulillah hari ini kita mulai
langkah penting dengan percepatan pembentukan BNN kabupaten,” tuturnya.
Kepala BNN Komjen Pol Marthinus
Hokum menambahkan, BNNK Banyuwangi merupakan yang pertama di wilayah Tapal
Kuda, sebuah wilayah yang merujuk pada kawasan timur Jawa Timur.
Banyuwangi menjadi salah satu
daerah yang menjadi prioritas pembentukan BNNK pada tahun ini, sebab wilayah
tersebut tengah berkembang pesat.
Pertumbuhan ekonomi di suatu
daerah, lanjut dia, biasanya tingkat risiko peredaran narkoba meningkat. Maka
dari itu pembentukan BNNK diharapkan bisa menjadi salah satu langkah antisipasi
dalam memberantas barang baram tersebut. "Itu yang harus bisa kita cegah
lebih awal," tambah dia.
Salah satu strategi yang bakal
dipakai untuk menekan penyalahgunaan narkoba di Banyuwangi adalah soal ketahanan
keluarga dan pendidikan.
"Fokus kami hari ini, BNN
adalah bagaimana membangun ketahanan keluarga. Kemudian, ketahanan di
lingkungan pendidikan," sambungnya.
Selain dengan pemerintah daerah,
BNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan
penanganan kasus narkotika.
"BNN dan kepolisian sama-sama melakukan penegakan hukum dan pencegahan. Semua sama, kita berkolaborasi dan tidak ada perbedaan," katanya. (humas/kab/bwi)