Baca Juga :

• Pendistribusian BLT BBM Melalui Kantor Pos Banyuwangi Hampir Rampung
• Pencari Ikan Ditemukan Tewas Usai Pasang Perangkap di Sungai Purwoharjo
• KAI Resmikan KA Blambangan Ekspres Relasi Ketapang - Semarang Tawang PP
• Sepekan Kabur, Tahanan Polsek Bangorejo Berhasil Ditangkap Kembali
• Polisi Amankan Belasan Motor Protolan, Pemilik Bisa Bawa Pulang Asal Dipasang Suku Cadang Asli

Dengan pertimbangan itu, Dwi Handajani membuat surat resmi menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Plt Kepala DLH Banyuwangi, terhitung sejak 30 November 2022.

Momen pengunduran diri Dwi ini ditengah Banyuwangi diterpa isu persoalan sampah.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membenarkan pengunduran diri Dwi Handajani dari jabatan Plt Kepala DLH. Namun Ipuk mengaku belum menyetujui surat resmi pengunduran diri yang bersangkutan.

"Belum, saya loh belum buka suratnya, belum saya terima suratnya, belum saya disposisi. Karena banyak sekali tumpukan surat, jadi masih diurutan bawah," ungkap Ipuk kepada wartawan usai meresmikan KA Blambangan Ekspress di Stasiun Ketapang, Jumat (2/12/2022) malam.

Sehingga menurut Ipuk, jabatan Plt Kepala DLH masih aktif diemban Dwi Handajani. Sebab, kata Ipuk, permohonan pengunduran diri itu harus melalui prosedur.

"Karena kan itu ada prosedurnya. Jadi saya disposisi kemudian dikaji, baru nanti yang bersangkutan mendapatkan surat pemberhentian sebagai Plt," terangnya.

Menurut Ipuk, sikap Dwi yang menyatakan mundur dari jabatannya dimungkinkan karena merasa memiliki kekurangan atau kesulitan dalam menjalankan tugasnya.

"Menurut saya itu baik ya. Beliau merasa memiliki kekurangan atau kesulitan, sehingga mungkin lebih baik beliau mengundurkan diri. Karena bebannya mungkin belum bisa dia kerjakan sepenuhnya, maka dia mengundurkan diri," kata Ipuk.

"Jadi saya sangat mengapresiasi bahwa beliau memiliki kelegaan hati sebagai seorang leader. Karena beliau bisa menilai kapasitasnya," imbuhnya. (fat)