Sharing Session Studi Lanjut bersama Ambassador NCHU Taiwan digelar secara daring. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi)
berkesempatan menggelar sharing session bersama salah satu ambassador National
Chung Hsing University (NCHU) Taiwan yaitu Achmad Roghib Mabrur, S.Tr.P.
sebagai pemateri. Tak luput, pemateri utama adalah Direktur Poliwangi M.
Shofi’ul Amin, S.T., M.T., dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas,
yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi Suratno,
S.Pd.
Suratno, S.Pd. berpesan bahwa Pemkab Banyuwangi sangat mendukung
program-program peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten
Banyuwangi. Bupati Ipuk dalam kesempatan ini diwakili oleh Kadispendik
Banyuwangi mengutarakan bahwa salah satu jurus ampuh untuk memutus mata rantai
kemiskinan adalah melalui jalur pendidikan.
“Pendidikan itu merupakan peluang kita untuk bisa ber dinamika sosial. Kami
di Kabupaten Banyuwangi Pak Achmad Roghib, ada tiga strategi untuk penanganan
kemiskinan, Nah yang pertama itu meningkatkan pendapatan, yang kedua mengurangi
atau menekan pengeluaran dan yang terakhir adalah memutus mata rantai, dari
ketiga strategi itu nampaknya dunia pendidikan kan ketiga-tiganya selalu
terkait”, ujar Suratno dalam sambungan virtual sharing session, Jumat
(16/2/2024).
Bertepatan dengan jadwal ibadah umroh Bupati Ipuk di Tanah Suci Mekkah,
Suratno menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran beliau dan juga
menyampaikan pesan beliau atas apresiasi tertinggi realisasi pelaksanaan
kegiatan sharing session studi lanjut with ambassador NCHU yang menjadi harapan
bagi mahasiswa-mahasiswa di Banyuwangi untuk dapat menikmati fasilitas literasi
study abroad gratis dengan melanjutkan belajar atau study ke jenjang level yang
lebih tinggi lagi.
“Alhamdulillah, saya merasa tersanjung bisa mewakili ibu Bupati dalam forum
yang luar biasa ini. forum yang memang itu menjadi tupoksi kami di Dinas
Pendidikan untuk terus menumbuhkan upgrading, upscaling human resources di
Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya.
Kadispendik Banyuwangi, Suratno, S.Pd. (Foto:
Tangkapan layar)
Suratno menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat luar biasa dampaknya, karena
menurut data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Banyuwangi tahun 2022, angka harapan lama sekolah di Kabupaten
Banyuwangi masih tergolong rendah berkisar 13,11 setara Diploma I atau menuju
Diploma II dan angka rata-rata lama sekolah berkisar 7,66.
Oleh karena itu, tema sharing session ini sesuai dengan nama nomenklatur
institusi pendidikan, yang mana sudah sangat kontributif dalam pembangunan
pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Harapan dari sisi target pembangunan
pendidikan semacam ini dapat menjadi semangat motivasi mahasiswa dan alumni
Poliwangi, bahkan mahasiswa Banyuwangi untuk studi lanjut ke NCHU Taiwan.
“Kalau makin banyak alumni atau lulusan dari Poliwangi yang akan studi
lanjut di NCHU Taiwan, sudah barang tentu akan mendongkak angka harapan lama
sekolah dan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banyuwangi dan otomatis
itu akan mendongkrak nilai atau indeks pendidikan di Kabupaten Banyuwangi,”
jelas Suratno.
Dirinya berpesan agar mahasiswa yang hendak melanjutkan studi ke NCHU dapat
mengoptimalkan kesempatan pembelajaran yang ada di Taiwan seperti halnya
mengenai budaya belajar hingga budaya kerjanya yang bisa diadopsi ke Indonesia
ketika para alumni yang berkuliah di Taiwan hendak kembali ke Tanah air untuk
membangun daerahnya, khususnya Banyuwangi.
“Kami juga berpesan, terutama saya titipkan kepada one of Ambassador Mas
Achmad Roghib Mabrur salah satu mimpi kami sebenarnya memang membangun sister
school, kalau bisa juga sampai ke sister college antara kampus-kampus,
sekolah-sekolah yang ada di Banyuwangi dengan banyak civitas akademika, banyak
institusi pendidikan di wilayah-wilayah di seluruh dunia,” pungkasnya.
Selama ini, Pemkab Banyuwangi memiliki beberapa program beasiswa andalan
untuk membantu para pelajar asal Banyuwangi mendapatkan fasilitas sekolah
gratis ke beberapa sekolah atau kampus yang memiliki Memorandum of
Understanding (MoU) dengan Pemkab Banyuwangi, salah satunya adalah “Beasiswa
Banyuwangi Cerdas” dengan target pelajar atau mahasiswa yang memiliki prestasi
akademik tetapi kurang mampu dalam pembiayaan operasional sekolah hingga uang
saku sekolah.
Namun beasiswa Banyuwangi cerdas hanya menjangkau jenjang sarjana saja,
untuk jenjang master dan seterusnya masih belum ada. Oleh karena itu Pemkab
Banyuwangi berharap kedepannya dapat menjangkau hingga ke jenjang yang lebih
tinggi lagi, agar kualitas pendidikan di Banyuwangi semakin baik.
Direktur Poliwangi M. Shofi’ul Amin, S.T., M.T. (Foto:
Tangkapan layar)
Hal senada disampaikan, Direktur Poliwangi M. Shofi’ul Amin menyatakan
bahwa jalur pendidikan adalah manifestasi yang tak terbatas untuk menumbuhkan
pola pikir revolusioner dan taraf kehidupan di masa depan yang lebih baik,
melalui pendidikan tinggi mahasiswa dapat menguasai berbagai bidang keilmuan
dan wawasan secara luas hingga menciptakan inovasi dan potensi lapangan
pekerjaan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri.
“Kenapa kita harus berkolaborasi dengan Taiwan karena Taiwan ini memiliki
sistem pendidikan yang mana berkolaborasi dengan pihak luar (Dunia Usaha dan
Industri), karena di vokasi kita tahu memang lebih banyak praktik dan ketika
diimplementasikan di industri kita masih butuh penyesuaian tapi kalau di Taiwan
itu setiap pendidikan tinggi memiliki kerja sama dan implementasi kurikulumnya
dengan industri, inilah yang perlu kita contoh untuk kiranya bisa diaplikasikan
di tempat kita,” terangnya.
Shofi panggilan akrabnya, mengutarakan pengalamannya ketika pada awal tahun
2018 Poliwangi pernah mengirimkan beberapa mahasiswanya dari beberapa program
studi (Prodi), salah satunya yang lolos adalah program studi Teknik Mesin ke
Cheng Shiu University, Kaohsiung, Taiwan dalam program kerjasama 2+i Industry
Academia. Program 2+i sendiri bertujuan untuk membantu mahasiswa dari lulusan
D-III Teknik Mesin untuk dapat melanjutkan kuliah ke jenjang Sarjana, sekaligus
magang kerja industri di perusahaan ternama Taiwan.
“Saya masih ingat ketakutan-ketakutan mahasiswa dari Poliwangi, saat itu
kami sedikit kecewa Pak Kadis, karena dari yang banyak diterima menyusut hanya
sampai beberapa Prodi saja, mungkin kiranya nanti juga ikut dibantu dari pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan wawasan bahwa
pendidikan di luar sana itu juga nyaman dan memberikan akses yang sangat luar
biasa dalam pengembangan diri, maupun nantinya untuk meningkatkan perekonomian
di keluarganya,” lugasnya.
Shofi mengaku sangat bangga dan mengapresiasi atas kontribusi luar biasa
kepada Achmad Roghib Mabrur salah satu alumni Poliwangi dari program studi
Agribisnis 2018, yang mana berkontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan dalam
negeri, khususnya di Kabupaten Banyuwangi dengan berbagi ilmu, wawasan dan
pengalaman terkait persiapan study lanjut di NCHU, Taiwan kepada mahasiswa-mahasiswa
di Banyuwangi.
“Alhamdulillah, seperti prestasi yang sudah diraih oleh Mas Mabrur ini luar
biasa, Survive dapat beasiswa untuk bisa kuliah disana, karena ini keinginan
yang kuat untuk study disana. saya mengucapkan terima kasih banyak telah
berkolaborasi dengan Poliwangi,” ujarnya.
Kegiatan Sharing Session Studi Lanjut with Ambassador National Chung Hsing
University (NCHU) ini bertujuan untuk memberi ruang literasi persiapan study
abroad untuk mahasiswa-mahasiswi Banyuwangi. Selain sosialisasi, kegiatan ini
juga bersifat keberlanjutan dalam rangka mentoring dan riset sejauh mana minat
belajar mahasiswa Banyuwangi, khususnya Poliwangi untuk mempersiapkan studi
lanjut ke NCHU Taiwan.
“Sependapat dengan pernyataan Pak Kadispendik dan Pak Direktur bahwa
Pendidikan adalah salah satu cara ampuh memutus mata rantai kemiskinan. Jadi
teman-teman mahasiswa lebih aware terhadap studi lanjut ini, mengingat sistem
pendidikan di Taiwan itu sangat terintegrasi baik dan Orang Taiwan itu Heart of
Asia, saya sudah merasakan sendiri banyak teman Taiwanese saya yang friendly,”
ucap Mabrur, sapaan akrabnya.
Ambassador National Chung Hsing University (NCHU)
Taiwan, Achmad Roghib Mabrur, S.Tr.P. (Foto: Tangkapan layar)
Mabrur menambahkan bahwa persiapan yang matang dan tekad kuat untuk
melanjutkan studi di luar negeri adalah modal utama untuk meraihnya. Selain itu
juga dibutuhkan mental tahan banting atau mandiri untuk dapat bertahan
menghadapi segala tantangan saat kuliah di NCHU Taiwan, dan yang pamungkas
adalah doa kedua orang tua yang senantiasa dipanjatkan setiap waktunya.
“Teman-teman tidak usah khawatir, banyak beasiswa disini. Selama kita yakin
dan meminta pertolongan kepada Allah S.W.T. pasti ada jalan dan dimudahkan,
tetapi kita juga harus berusaha dan berjuang untuk menyelesaikannya,” ungkap
ambassador NCHU yang hobby photography dan Videography.
Mabrur menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mendukung untuk peningkatan
kualitas belajar menjadi kunci keberhasilan dalam merealisasikan
impian-impiannya, seperti halnya berkomunikasi dengan teman-teman
Internasional, fasilitas belajar memadai dan tuntutan kebijakan pendidikan
Taiwan yang tersistematis sehingga menciptakan lingkungan yang profesional dan
persaingan sehat, yang pada akhirnya kemampuan dan wawasan meningkat cepat.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas support Pemkab Banyuwangi,
Poliwangi dan NCHU, perihal memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi
literasi study abroad dalam rangka menjembatani teman-teman mahasiswa di
Banyuwangi,” pungkasnya.
Perlu diketahui National Chung Hsing University (NCHU) merupakan salah satu
kampus terbaik di dunia yang berfokus pada bidang pertanian dengan menjadi
pioner sebagai Kampus ramah lingkungan pertama di Taiwan. Terbukti dengan
dianugerahkan NCHU sebagai satu-satunya Universitas riset terbaik di Taiwan
tengah yang diakreditasi oleh Kementerian Pendidikan Taiwan.
NCHU berdiri sejak tahun 1919 dengan memiliki 12 College diantaranya;
Agriculture and Natural Resources, Sciences, Engineering, Liberal Arts, Life
Sciences, Veterinary Medicine, Management, Law and Politics, Innovation and
Industry Liaison, Electrical Engineering and Computer Science, Circular
Economy, dan Medicine. Total mahasiswa NCHU mencapai 15.792 pada tahun 2023.
NCHU sendiri menyabet top ranking 12 University di Taiwan yang dirilis oleh
Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rankings untuk tahun 2024.
Sharing session Studi Lanjut with Ambassador NCHU Taiwan ini dihadiri lebih
dari 50 peserta secara virtual melalui sambungan Zoom meeting, dalam kesempatan
ini, hadir Office of International Affairs (OIA) Poliwangi Riza Rahimi Bachtiar, S.P.,
M.P.,MBA., Ninik Sri Rahayu Wilujeng, S.H., M.H. sebagai MC acara, Nanda Dwi
Saputra sebagai Moderator acara, jajaran
pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Civitas Akademika Poliwangi,
Perwakilan dari PPI Dunia, PPI Taiwan, dan PPI NCHU.
Selain itu acara ini didukung penuh oleh OIA NCHU, Dispendik Banyuwangi, media online Times Indonesia Network, KabarBanyuwangi.co.id,
Radio VIS FM, BWI 24 Jam, Isun Banyuwangi, Acheroma Photography, Kopi Matjan
Poetih, dan La Osing Film.
(Penulis: Achmad Roghib Mabrur, Mahasiswa
Studi Lanjut National Chung Hsing University (NCHU) Taiwan, asal Desa Watukebo,
Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi)