Polwan Polresta Banyuwangi Dampingi Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Lakukan Trauma HealingPolresta Banyuwangi

Polwan Polresta Banyuwangi Dampingi Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Lakukan Trauma Healing

Polwan Polresta Banyuwangi mendampingi korban selamat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polresta Banyuwangi turun langsung memberikan pendampingan kepada para korban selamat atas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Kamis (3/7/2025).

Pendampingan dilakukan di Posko Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sebagai bentuk dukungan psikologis melalui program trauma healing secara berkelanjutan untuk memastikan para korban selamat bisa kembali pulih.

Sebab, para korban yang selamat, terutama perempuan dan anak-anak, terlihat masih dalam kondisi syok akibat insiden yang mereka alami di perairan Selat Bali.

Baca Juga :

Polwan Polresta Banyuwangi memberikan perhatian khusus melalui pendekatan humanis, seperti mengajak berbicara, mendengarkan keluhan, hingga memberi motivasi.

"Kami ingin memastikan bahwa para korban tidak hanya selamat secara fisik, tapi juga pulih secara psikis," ujar Brigadir Putri Anita.

Kehadiran Polwan di tengah proses evakuasi dan penanganan korban mendapat apresiasi dari keluarga korban. Pendekatan yang lembut dan empatik dinilai sangat membantu mengurangi tekanan emosional para korban selamat.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.

Kapolresta Banyuwangi menegaskan bahwa seluruh jajaran Polresta terus mengerahkan personel dan sumber daya untuk mendukung proses pencarian, evakuasi, hingga pendampingan terhadap para korban.

"Kami turut berduka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam peristiwa ini,” ujar Kombes Rama di Pelabuhan ASDP Ketapang.

“Untuk para survivor (korban selamat), kami pastikan penanganannya berjalan maksimal dan humanis, mulai dari evakuasi, pemeriksaan medis, hingga pendampingan psikologis," imbuhnya.

Kombes Rama juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses SAR, termasuk TNI, Basarnas, BPBD, Pemkab, relawan, hingga masyarakat pesisir yang aktif membantu.

"Ini adalah kerja bersama. Kami sangat mengapresiasi seluruh unsur yang bahu-membahu sejak awal kejadian. Kolaborasi inilah yang memungkinkan upaya pencarian dan penanganan korban berjalan efektif," ungkapnya.

Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono, menambahkan bahwa  Polwan Polresta juga dikerahkan untuk melakukan trauma healing sebagai bentuk dukungan emosional kepada para korban.

"Kami juga membuka jalur komunikasi dengan keluarga korban dan memastikan informasi yang disampaikan valid, cepat, dan empatik. Harapan kami, proses ini bisa memberikan kepastian dan ketenangan bagi keluarga yang menanti," pungkasnya. (red)