Tim DLH Banyuwangi saat meninjau TPA di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Produksi sampah di Kabupaten Banyuwangi mencapai 1.245 per hari. Didominasi sampah anorganik seperti halnya plastik.
"Kita perhitungannya masih asumsi ya, berdasarkan SNI, di Banyuwangi per hari mencapai 1.245 ton sampah," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, Selasa (22/11/2022).
Dwi mengatakan, penanganan sampah, khususnya plastik
adalah model sampah yang sulit terurai dan dan butuh waktu lama untuk bisa
hancur.
Oleh karenanya, DLH menyiapkan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) terpusat untuk menampung dan mengolah sampah organik, anorganik, maupun
residu. Pembangunan TPA itu ditargetkan mulai dikerjakan tahun 2023 di lahan
seluas 15 hektar di Desa Sidodadi dan Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo.
"Saat ini masih dalam proses pengurusan di
Kementerian ATR untuk mengeluarkan lahan sawah dilindungi (LSD) yang akan
digunakan sebagai Landfill sampah," katanya.
Tempat
mengolah sampah organik, anorganik, maupun residu. (Foto: Istimewa)
Sembari menunggu TPA Sidodadi siap difungsikan, DLH
menyewa lahan bekas galian C milik warga di Desa Bangsring, Kecamatan
Wongsorejo, biaya sewa senilai Rp 17 juta per tahun.
"Ini masih berjalan 3 bulanan. Jadi nanti bayarnya
kita sesuaikan. Jadi tidak dihitung tahun tapi dikonversi sesuai lama
penggunaan," bebernya.
Semua proses dilakukan secara terukur dan dijalankan
sesuai standart operasional pekerjaan (SOP). Sebelum diuruk, petugas terlebih
dahulu melapisi media tanah dengan membran.
Sampah diuruk secara berlapis dengan tanah. Sembari proses juga disemprot menggunakan Eco Enzym untuk mempercepat pembusukan dan mengurangi bau tak sedap. Terakhir pada lapisan teratas diuruk tanah dengan ketebalan urukan mencapai 2 meter.
Selain TPA, DLH juga memiliki dua TPS 3R di Kecamatan Muncar. TPS 3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani. (Foto: Fattahur)
Untuk mengendalikan populasi sampah, DLH juga berencana
menambah TPS di Desa Balak, Kecamatan Songgon untuk mengakomodir sampah dari beberapa
kecamatan.
"Jadi nanti sampah dari 33 desa 5 kecamatan diolah
disana, saat ini masih proses perijinannya untuk dibangun," katanya.
Pemerintah saat ini tengah fokus untuk melakukan
penanganan tepat pada sampah-sampah tersebut.
"Secara masif kita sudah melakukan sosialisasi dan
pelatihan ke desa-desa, termasuk bekerja sama dengan PKK untuk mendaur ulang
sampah agar memiliki nilai ekonomis," pungkasnya. (fat)