Pekerja membangun tiga fasilitas pendidikan untuk siswa SLB Lentera Hati di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - PT Bumi Suksesindo (BSI) menyalurkan bantuan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Lentera Hati di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Bantuan yang diberikan berupa pembangunan pagar sekolah, pavingisasi akses jalan, dan penambahan bangunan dapur.
Kepala Sekolah SLB Lentera Hati, Desa Sumberagung, Nur
Fadillah mengaku senang dan berterima kasih atas bantuan PT BSI mewujudkan
lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa berkebutuhan khusus.
"Tujuan kami, kelak siswa kami bisa mandiri. Bantuan
ini akan mendukung kami dalam mewujudkan tujuan tersebut," kata Nur
Fadillah kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).
Menurut dia, pembangunan pagar sekolah akan berguna
sebagai pembatas antara area sekolah dengan lahan milik warga. Sementara
pavingisasi akses jalan akan menjadi solusi jalanan becek dan licin ketika
musim hujan.
"Dengan adanya pagar sekolah, area sekolah akan
lebih aman dan tertata. Sementara itu, pavingisasi jalan akan membuat akses ke
sekolah lebih mudah dan nyaman," ujar Nur Fadillah.
Pun dengan bangunan dapur yang baru itu akan dimanfaatkan
sebagai tempat belajar memasak. Hal ini sesuai dengan kurikulum pendidikan yang
mengedepankan keterampilan atau skill.
"Realisasi program PPM PT BSI ini sesuai dengan
harapan kami. Sesuai proposal yang kami ajukan,” ungkapnya.
SLB Lentera Hati berdiri di lahan seluas 2.500 meter
persegi, menampung 26 siswa yang terdiri dari berbagai jenis kebutuhan khusus,
seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, tunalaras, dan tunaganda.
Pihak SLB Lentera Hati berharap PT BSI bisa terus memberi
perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bagi siswa
berkebutuhan khusus.
"Harapan kami, PT BSI dapat menjadi pendamping dan
senantiasa mendukung tumbuh kembang sekolah kami," ucapnya.
Kepala Pelaksana program PPM PT PBSI di SLB Lentera Hati,
Desa Sumberagung, Wawang Mey Lusiono mengatakan, proses pembangunan fasilitas
pendidikan itu berlangsung sejak November 2023 lalu dengan melibatkan warga
sekitar sebagai pekerja.
"Ada 8 orang pekerja yang terlibat, terdiri dari
tenaga tukang dan kuli. Dan jika tidak ada kendala, bangunan segera
rampung," kata dia. (red)