Baca Juga :

• Ibu Nyai dari Berbagai Ponpes Gelar Pengajian Jelang Pendaftaran Ipuk-Mujiono
• Pemkab Banyuwangi Andalkan Tax Mapper untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah
• Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Hadapi Bencana, Banyuwangi Gelar Simulasi Evakuasi Tsunami
• Usung Ali Makki-Ali Ruchi di Pilkada 2024, Ketua DPC PKB Banyuwangi: Pasangan Ideal
• PKB Resmi Jagokan Ali Makki-Ali Ruchi di Pilkada Banyuwangi 2024

REC adalah inovasi dari PLN untuk memberikan sertifikasi atas penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan air.

Sertifikat ini memastikan bahwa listrik yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit non-fosil disertifikasi secara internasional melalui sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs, berbasis di California, Amerika Serikat.

Seluruh proses penerbitan dan penjualan REC juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional, sehingga sertifikat REC tidak bisa diperjualbelikan ke pihak lain.

Penggunaan REC dinyatakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kelistrikan dengan kontribusi sekitar 40 persen dari total emisi nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.

Penyerahan penghargaan kepada manajemen PT BSI sebagai pengguna REC terbesar di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Electrical and Instrument Supervisor PT BSI, Rafiuddin mengungkapkan, sejak 2016, tambang Tujuh Bukit Operations menggunakan 8 Mega Volt Ampere (MVA) untuk kebutuhan operasional.

Ketaatan tambang emas di gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, berbuah penghargaan sebagai pengguna REC terbesar di Kabupaten Banyuwangi.

Penyerahan penghargaan berlangsung di Ballroom Illira Hotel Banyuwangi pada 9 Agustus 2024, oleh Manager UP3N PLN Banyuwangi Danang Setiawan.

"Penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan atas komitmen PT BSI dalam memanfaatkan energi terbarukan dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” kata Rafiuddin mewakili PT BSI menerima penghargaan tersebut. (red)