Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau penggunaan Tax Mapper. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Banyuwangi terus berinovasi untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Kali ini, Pemkab memasang alat perekam transaksi Tax
Mapper, sebagai bagian dari inovasi Sijakawangi (Sistem Informasi Pajak Daerah
Kabupaten Banyuwangi).
Alat baru tersebut telah terpasang sejak kemarin di lima
tempat usaha di pusat kota Banyuwangi. Yakni di Richeese Factory, Restoran Ratu
Osing. KFC, Pizza Hut, dan McDonald's.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Senin (26/8/2024),
meninjau langsung pemasangan alat yang terintegrasi dengan sistem di Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.
"Jadi kami berupaya melakukan inovasi agar PAD
Banyuwangi bisa meningkat, maka kami pasang Tax Mapper di beberapa wajib pajak.
Tujuannya untuk transparansi," jelas Ipuk.
Pemasangan Tax Mapper ini bersifat wajib. Bagi yang tidak,
wajib pajak akan terancam mendapatkan sanksi berupa peringatan hingga
pencabutan izin usaha.
"Tentu ada sanksinya, tapi pertama kita beri
peringatan dulu, kita edukasi, kalau misalkan tidak dijalankan kita
sanksi," tegas Ipuk.
Sementara itu, Plt. Kepala Bapenda Banyuwangi Firman Sanyoto
mengatakan, inovasi ini memungkinkan pemantauan transaksi secara realtime.
Sehingga dapat mencegah kebocoran dan meningkatkan transparansi perolehan pajak
daerah.
"Inovasi ini juga sebagai pembanding, untuk mengukur
seberapa jauh ketaatan dan kepatuhan dari wajib pajak. Tatkala terjadi selisih
pada data pembanding, maka kita bisa langsung melakukan pemeriksaan kepada
wajib pajak," jelasnya.
Pemkab Banyuwangi berencana memperluas penggunaan Tax
Mapper ke 100 wajib pajak lainnya dengan skala usaha sedang hingga besar.
"Kita berharap semua wajib pajak yang sudah dilakukan
pemasangan aplikasi Sijakawangi dapat taat dan patuh, saya yakin pasti ada
kemajuan yang besar dengan alat yang baru ini," imbuhnya.
Firman optimis pendapatan daerah akan tumbuh positif dengan
adanya inovasi ini. "Target PAD Banyuwangi tahun ini bertambah menjadi Rp
630 miliar, hingga bulan ini sudah tercapai sekitar 71,66 persen,"
tandasnya. (fat)