Acara Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024 di Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id – Perwakilan Kementerian Keuangan Jatim bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan HIMBARA Jatim bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi menggelar acara Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024 membedah arah, potensi dan peran ekonomi Banyuwangi.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Pajak Jatim I selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jatim, Sigit Danang Joyo mengutarakan latar belakang Banyuwangi dipilih sebagai tempat acara karena memiliki sumber daya pembangunan yang lengkap, mulai infrastruktur yang tersedia, pelabuhan, penghasil ikan, adanya tambang emas, pabrik kereta api terbesar se Asia Tenggara yaitu PT INKA, dan lain-lainnya.
“Banyuwangi mempunyai sumber daya pembangunan yang luar
biasa, sehingga kami pertimbangkan dan memilihnya sebagai tempat pelaksanaan
Forum ini” ujar Sigit di Banyuwangi, Kamis (25/7/2024).
Selanjutnya jalan tol yang dibangun bisa memyambungkan
seluruh wilayah Besuki, sehingga ada efektifitas moda transpotasi dan
Banyuwangi akan menjadi porosnya, serta geothermal yang ada, kesemuanya akan
menjadi andalan dukungan Komplek Industri dan menjadi nilai tambah investor
untuk masuk berinvestasi terkait adanya energi bersih.
Pariwisata Banyuwangi menjadi andalan, dan bisa naik kelas
karena adanya hotel berbintang yang menunjang. Bank Indonesia akan
mempromosikan untuk para investor agar masuk di Banyuwangi dengan unggulan
unggulan yang dimiliki.
Bupati Ipuk Fiestiandani berharap dengan adanya kegiatan
ini bisa mengangkat potensi Banyuwangi dalam menggerakkan perekonomian Jatim
dan nasional.
Ipuk juga menyampaikan keberhasilan Kabupaten Banyuwangi
selama 13 tahun begitu cepat berhasil membangun daerahnya dengan menyediakan
berbagai fasilitas infrastruktur.
Selain itu, penghasil produk berbagai sektor dikenal secara
nasional maupun international dan Banyuwangi menjadi dikenal masyarakat dari
obyek pariwisata yang lengkap dengan sarana penunjangnya.
"Alhamdulillah dari yang dikenal sebagai kota santet,
kami bisa merubah diri menjadi Banyuwangi yang dicintai masyarakat karena
pembangunan dan pariwisatanya” ujar Ipuk.
Bupati Ipuk juga menyampaikan tentang capaian dan rencana
Banyuwangi ke depan, mulai infrastruktur, sumber daya ekonomi, serta tidak
kalah pentingnya pembangunan SDM.
"Tentu kami mengucapkan terimakasih sekaligus berharap
masukan, saran, dan supervisi dari peserta forum agar dalam pelaksanaan
pembangunan bisa sesuai dengan arah dan tujuan perekonomian yang ingin dicapai
yang ujungnya adalah bisa menaikkan kemakmuran masyarakat khususnya di
Kabupaten Banyuwangi," ucap Ipuk.
Sebagai informasi dalam acara tersebut turut dihadiri
Petrus Endria Effendhi Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Jawa Timur, Mohammad Mufid Kepala OJK Jember, Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Zulkipli, dan Fitri Rosi Septiana Kepala
Divisi Edukasi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga dari LPS.
Pejabat Kementerian Keuangan lainnya yang hadir antara lain
Agustin Vita Avantin Kakanwil DJP Jawa Timur II, Tri Bowo Kakanwil DJP Jawa
Timur III, Untung Basuki Kakanwil DJBC Jawa Timur I, Agus Sudarmadi Kakanwil
DJBC Jawa Timur II, Taukhid (Tenaga Pengkaji Bidang Perbendahara), Dudung Rudi
Hendratna Kakanwil DJKN Jawa Timur, Piotun Ketua Tim Sekretariat Perwakilan
Kementerian Keuangan Jawa Timur, serta dari jajaran para pejabat eselon III
lainnya.
Peserta dari Lembaga Keuangan adalah HIMBARA Jatim yang
dihadiri oleh para CEO Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, serta dari Pimpinan Bank
Jatim dan Bank Syariah Indonesia Jawa Timur. Hadir dari Civitas Akademika Prof.
Rudi Purwono dari FEB Universita Airlangga, dan Prof Mohtar Rasyid dari
Universitas Trunojoyo sebagai Local Expert Kemenkeu Jawa Timur. (fat)