(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Desa-desa di Kabupaten Banyuwangi kini mulai menerapkan arsip digital. Berbagai dokumen strategis yang sebelumnya disimpan dalam bentuk fisik, kini juga diarsipkan secara digital. Utamanya dokumen kepemilikan tanah, seperti Letter C, Krawangan, dan Peta Blok.
"Pengalihan dokumen-dokumen penting ke digital, memang diperlukan untuk menghindari kerusakan atau hilang. Misalnya terjadi bencana, dokumen-dokumen vital desa akan terhindar dari resiko kerusakan seperti yang terjadi pada dokumen kertas. Misalnya robek, berjamur, atau lapuk," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (6/12/2022).
Ipuk sendiri telah melihat proses
digitalisasi arsip di sela-sela rangkaian program Bupati Ngantor di Desa (Bunga
Desa) di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, pada 30 November 2022 lalu.
"Ini menjadi solusi untuk pengelolaan dokumen yang jauh lebih efektif.
Desa pastinya juga akan sangat terbantu," kata Ipuk.
Desa Wringin Putih merupakan
salah satu desa yang telah melakukan alih media penyimpanan arsip vital desa.
Sejumlah arsip Letter C milik warga setempat di-scan lalu disimpan dalam bentuk
file.
Kepala Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah (Dispusip) Kabupaten Banyuwangi, Zen Kostolani menjelaskan bahwa
digitalisasi arsip merupakan bagian dari upaya penyelamatan dokumen strategis
di desa. Dari aspek keamanan dan keawetan, kata dia, penerapan arsip digital
jauh lebih terjamin.
Ditambakan dia, program alih
media arsip vital desa ini telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
"Saat ini ada 15 desa yang
sudah menerapkan arsip digital. Kita akan terus geber program ini, secara
bertahap seluruh desa bisa menerapkan program ini sehingga arsipnya menjadi
aman dan tertata lebih rapi," kata Zen.
Sementara itu, Kepala Desa
Wringin Putih, M. Nur Hadi, mengatakan sangat antusias dengan program
digitalisasi arsip ini. Menurutnya, ini akan meningkatkan kemananan
dokumen-dokumen penting yang dimiliki warga.
"Kami senang dengan program ini, termasuk aparat-aparat kami antusias untuk ikut pelatihannya. Arsip yang dibutuhkan sewaktu-waktu pun, kita mencari file-nya lebih mudah dibanding arsip fisik," kata Nur. (humas/kab/bwi)