Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan Surat Keputusan (SK) 250 Calon Pegawai Negeri Sipil (Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan Surat Keputusan (SK) 250 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2019, di pendopo kabupaten, Rabu (6/1/2021). Anas meminta kepada para CPNS untuk membudayakan invovasi agar daerah tetap bisa menjawab berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19.
Anas mengatakan, para CPNS yang
diterima harus bisa menjadi agen perubahan. "Banyuwangi harus terus
berinovasi, maka inovasi harus terus dibudayakan. Kalian adalah para agen
perubahan, kinerja harus bagus, maka kesejahteraan akan mengikuti," kata
Anas.
Menurut Anas, saat ini Pemkab
Banyuwangi terus mendorong reformasi mendasar terhadap Aparatur Sipil Negara
(ASN). Saat ini Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) tengah melakukan monitoring
bakat dan minat terhadap ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL).
"BKD akan didampingi oleh
tenaga ahli untuk memetakan tenaga-tenaga ASN yang terampil dan berkualitas
untuk dikembangkan lagi minat dan bakatnya. Itu semacam talent pool kalau di
korporasi swasta. Karena ke depan dibutuhkan SDM aparatur yang berkualitas,"
jelas Anas.
Anas berharap para CPNS terpilih
bisa menjadi teladan di unit kerjanya masing-masing. "Tunjukkan bahwa
pemerintah tidak keliru memilih anda. Mental dan kinerja harus lebih baik
daripada kabupaten lain. Mari kita bawa Banyuwangi ke depan lebih baik,"
harap Anas.
Selain itu, Anas meminta agar CPNS
baru bisa terus menambah referensi. “Jangan berhenti baca buku,” ujarnya.
Menurut Anas, kehadiran CPNS baru
ini merupakan semangat dan optimisme baru bagi Banyuwangi di tengah pandemi
Covid-19.
"Menjadi PNS di Banyuwangi ini
seleksinya sangat ketat. Meskipun perekrutan digelar terbuka dan dari mana saja
bisa menjadi CPNS, ternyata mayoritas yang terpilih adalah putra-putri
Banyuwangi. Ini menunjukkan anak-anak Banyuwangi memiliki kualitas,"
jelasnya.
"Inilah alasan mengapa kami
mencari orang-orang terbaik dan memiliki potensi. Jika PNS bukan berasal dari
kualifikasi terbaik, sementara ekspektasi masyarakat terhadap PNS sangat
tinggi, maka kita akan kewalahan," tambahnya.
Kepala BKD Banyuwangi Nafi'ul Huda
menambahkan seharusnya penerima SK sebanyak 251 orang. "Namun satu di
antaranya meninggal dunia karena sakit. Jadi total sebanyak 250 orang.
Mayoritas adalah warga Banyuwangi asli, yaitu 212 dari Banyuwangi dan sisanya
baru dari luar daerah,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)