(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 250 Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Formasi tahun 2019 di Kabupaten Banyuwangi resmi menerima SK
pengangkatan menjadi PNS. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta pada PNS
baru untuk terus mengugrade diri.
Penyerahan SK dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (25/02/2022).
Ipuk mengatakan kondisi saat ini sangat dinamis dan
kompetitif. “PNS harus lebih adaptif terhadap perubahan. Jangan sampai ada yang
masih gaptek. Jangan malas meng-upgrade diri,” kata Ipuk.
“Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
berkualitas, cepat, dan tepat terus meningkat. Kini saatnya memberikan kinerja
terbaik. Gali terus kreativitas dan inovasi dengan cara-cara yang out of the
box,” tambah Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengingatkan PNS untuk bekerja lebih profesional. PNS diminta mampu membangun kultur kerja keras dan kultur berinovasi untuk mencapai target pembangunan daerah.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Acara penyerahan SK digelar secara online dan offline.
Diawali dengan pengambilan sumpah/janji PNS. Didampingi oleh rohaniwan, para
peserta mengucapkan sumpah/janji PNS dilanjutkan dengan penandatanganan berita
acara sumpah.
“Sumpah ini jangan sekedar diucapkan, namun harus diresapi
dan dilaksanakan penuh kesadaran. Menjadi PNS adalah amanah yang tidak semua
orang bisa mendapatkannya. Syukuri ini dengan memberikan kinerja terbaik untuk
publik,” kata Ipuk.
Yang tak kalah penting, lanjut Ipuk, adalah menumbuhkan
budaya kolaborasi. “Buang egosektoral. Buat ekosistem di lingkungan kerja
masing-masing, bangun teamwork handal untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)
Kabupaten Banyuwangi Nafiul Huda jumlah penerima SK PNS kali ini sebanyak 250
orang. Dirangkai dengan penyerahan SK pengangkatan jabatan fungsional kepada 30
orang PNS dari formasi tahun 2018.
“Jadi total penerima SK sebanyak 280 orang. Namun yang kami
undang ke pendopo hanya 180 orang, sisanya mengikuti secara virtual,” kata
Huda. (Humas/kab/bwi)