Sri Supeni, Pernah Mengajar Bahasa Using Para Kepala Sekolah dan UPTD PurwoharjoBahasa Using

Sri Supeni, Pernah Mengajar Bahasa Using Para Kepala Sekolah dan UPTD Purwoharjo

Sri Supeni, bangga pernah menjadi Guru Bahasa Using. (Foto: Dok diambil sebelum pandemi)

KabarBanyuwangi.co.id - Pengalaman yang tidak pernah bisa dilupakan bagi Sri Supeni, Guru SDN 1 Purwoharjo, adalah saat harus mengajar bahasa Using untuk Kepala Sekolah Dasar dan Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) di Kecamatan Purwoharjo.

“Saat itu awal pemberlakukan pengajaran bahasa Using di sekolah, karena saya pernah dikirim ke Cluring bersama Umi teman saya mengikuti penataran bahasa Using. Saya sendiri dipilih, karena saya berasal dari Temenggungan, Banyuwangi," kata Ibu Sri Supeni kepada KabarBanyuwangi.co.id, Minggu (30/5/2021).

Sri Supeni atau akrab dipanggil Bu Peni, mengaku sekarang sudah tidak mengajar Bahasa Using, tetapi menjadi Guru Kelas II SDN 1 Purwoharjo. Kendati demikian, bila timbul persoalan atau masalah yang sulit tentang bahasa Using, Bu Peni kerap menjadi tumpuan pertanyaan.

Baca Juga :

“Saya dianggap orang Using dan pernah menerima penataran bahasa Using, jadi mereka menganggap saya bisa. Padahal tidak semuanya saya bisa menjawab,” Ujar Bu Peni.

“Apabila sudah begitu, saya menghubungi Pak Juwono Penyusun Materi Bahasa Using. Bahkan almarhum Pak Andang dan almarhum Pak Masykur saat itu,” imbuh Ibu 3 anak putar-putri ini.


Bu Peni saat mengajar di Kelas II SDN 1 Purwoharjo. (Foto: Istimewa)

Bu Peni yang tinggal di Desa Curahpecak, Purwoharjo ini, mengaku banyak kenangan lucu saat di kelas. Mengingat muridnya rata-rata dari keluarga Jawa, mereka tahu bahasa Using dan lagu-lagu dan pelajaran hanya di kelas.

“Saat itu saya minta salah satu murid menyanyi lagu Using yang dia bisa, ada yang maju langsung nyanyi: ‘Tayongan lembean, gondal-gandul ring kadohan’. Sontak saya dan yang lain tertawa tepingkal-pingkal. Seharunya Kegal-kegol ring kadohan, dia kok bilang gondal-gandul,” pinta Bu Peni sambal menahan tawa.

Ibu dari Hani Cahyaning Mukti, seorang bidan di Songgon, dan Diah Puspitasari Mukti, Interor di Bali serta Wahyudi Firmansyah Mukti (PKM) Songgon, mengaku senang sekali menjadi guru bahasa Using.

“Apabila ada lomba nyanyi Kendang Kempul tingkat Kecamatan dan Kabupten, saya pasti yang dikirim untuk mewakili. Belum lagi kegiatan pelatihan menulis Cerpen dan penataran bahasa Using,” ujar istri Iman Mukti pensiunan Guru SDN 1 Purwoharjo ini.


Kenangan Bu Peni sering dikirim dalam Lomba menyanyi Bahasa Using. (Foto: Dok, Pribadi)

Menurut Bu Peni, buku ajar dan kamus bahasa Using itu penting. Apalagi untuk daerah yang muridnya mayoritas Jawa dan Madura. Tentu mereka sangat sulit mengerti arti dari kosa kata itu.

“Saya saja yang lahir dan besar di lingkungan Using, belum mengerti semua kosa kata bahasa Using. Banyak kosa kata Using berkembang dan digunakan di daerah lain, tetapi tidak pernah saya dengar di kampung saya. Itulah pentingnya kamus bahasa Using bagi guru, untuk melancarkan proses belajar mengajar,” pungkas Bu Peni. (sen)