Tim Dewan Kesenian Blambangan (DKB), saat meninjau rencana lokasi Pameran "Kembang Langit". (Foto: Dok. DKB)
KabarBanyuwangi.co.id – Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Hasan Basri, mengapresiasi langkah Art Osing (ArtOs) sebabagi Panitia Penyelenggaran Pameran Lukisan bertajuk Kembang Langit. Rencananya, pameran akan digelar Desember 2021, dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba).
“Ini sebagai jawaban atas evalusi pameran Harjaba dari tahun ke tahun, karena cenderung monoton tidak ada peningkatan kualitas. Keterlibatan Kurator Nasional, saya yakin akan meningkatkan kualitas pameran Harjaba,” kata Hasan Basri kepada KabarBanyuwangi.co.id, Sabtu (29/5/2021).
Waktu pameran yang masih lama, tambah Hasan Basri adalah
kesempatan baik bagi perupa Banyuwangi. Apalagi panitia juga terus
mensosialisasikan, baik kepada dinas terkait, sesepuh perupa Banyuwangi, serta
pelukis-pelukis Banyuwangi yang tinggal di luar kota.
“Tidak ada kata lain bagi perupa Banyuwangi, selain
berkarya yang bermutu. Jika sebelumnya Pameran Harjaba hanya menampung
kreativitas, kali ini adalah memilih karya yang bermutu untuk dipamerkan,” tambah
Kang Son, begitu panggilan akrab Hasan Basri.
“Saatnya sekarang bangkit, serta dibuktikan hasilnya pada
pameran Kembang Lagit,” imbuh Kang Son.
Ketua DKB yang juga Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Banyuwangi
ini, mengaku terus melakukan rapat-rapat persiapan dengan Komisi Seni Rupa dan
Ekonomi Kreatif DKB. Materi bahasan, agar pameran kelak sukses penyelenggaraannya,
juga mutu karya yang dipamerkan.
“Mimpi besar kami di DKB, kelak perupa Banyuwangi tidak
hanya berkarya dan mendapatkan imbalan materi dari karyanya, kemudian selesai.
Namun lebih dari itu, perupa Banyuwangi diharapkan bisa terlibat langsung pada
persoalan lokal, regional, nasional hingga global dalam karyanya,” harap Kang
Son.
Ex-Gedung Juang'45 rencana tempat pameran
lukisan "Kembang Langit". (Foto: Dok DKB)
Keterlibatan perupa Banyuwangi dalam menyikapi berbagai
persoalan tersebut, kata Kang Son bisa mengangkat image dan menaikan grade dari
pameran yang ada di Banyuwangi.
“Saya sudah berdiskusi dengan almarhum Pak Mozes Misdy,
sebelum meninggalkan dan Mas Yadi K sebagai pelukis senior, tentang pemberian
peluang perupa Banyuwangi dan menciptakan lapis kedua perupa Banyuwangi,” kata
Pria asli Mangir, Rogojampi ini.
Caranya, kata Kang Son, dengan sering menggelar pameran
yang sifatnya apresiasi, sebagai penyeimbang dari pameran yang sifanya bursa
atau jual lukisan. Modalnya sudah ada, prestasi yang ditorehkan perupa senior.
“Lapis kedua nanti, bisa meneruskan capaian yang sudah
diraih almarhum Mozes Misdy, S Yadi K, Huang Fong, Awiki dan lain-lainnya.
Terjaganya kesinambungan ini, akan menjadikan Banyuwangi sebagai tempat perupa
yang bisa diperhitungkan. Baik tingkat nasional, maupun dunia internasional,”
pungkas Hasan Basri. (sen)