Regu penyelam Basarnas Surabaya lakukan penyelamatan orang tenggelam di Pantai Bangsring, Banyuwangi. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Guna meminimalisir angka kecelakaan
laut di perairan Selat Bali, Basarnas semakin meningkatkan kemampuannya. Salah
satunya dengan melakukan simulasi penyelamatan penumpang kapal yang terjatuh ke
laut di Pantai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi pada Selasa (22/8/2023) siang.
Dalam latihan tersebut, tim SAR dari Basarnas Surabaya,
berhasil menyelamatkan satu orang yang nyaris tenggelam di laut dan 1 orang
terjerat tali di dasar laut. Mereka langsung mengerahkan satu tim rescue menuju
Pantai Bangsring setelah mendapatkan informasi ada dua penumpang kapal nelayan
yang hilang di perairan Selat Bali.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Muhamad Hariyadi
mengatakan, dalam skenario ada tiga nelayan yang terjatuh dari perahunya saat
mencari ikan. Kapal yang ditumpangi tiga nelayan tersebut terbalik setelah
dihantam gelombang tinggi Selat Bali. Satu orang berhasil menyelamatkan diri,
sementara dua lainnya dinyatakan hilang.
“Kita di wilayah Jawa Timur lakukan simulasi ini karena
menurut evaluasi dominan kecelakaan laut. Yang terlibat kali ini adalah seluruh
internal Basarnas Surabaya itu sendiri, Sumenep, Trenggalek, Jember dan
Banyuwangi,” kata Hariyadi.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran dengan peralatan
lengkap, ada yang menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dan perahu karet. Tak
luput, regu penyelam juga dikerahkan.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Muhamad
Hariyadi. (Foto: Firman)
Hasilnya, satu korban berhasil ditemukan tim SAR dalam
kondisi lemas karena terlalu lama di dalam air. Korban langsung dievakuasi ke
darat dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
Dalam simulasi tersebut tim penyelam juga menemukan korban kedua. Namun naas, korban kedua ini ditemukan sudah meninggal dunia pada kedalaman 10 meter di bawah permukaan laut. Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Hariyadi menjelaskan, latihan ini dilakukan untuk
meningkatkan kesiapan tim saat operasi kecelakaan kapal di laut dan menguji
Standar Operasi Prosedur (SOP) SAR.
“Diadakannya latihan ini karena Basarnas Surabaya menjadi
salah satu institusi dengan jumlah operasi SAR terbanyak pada tahun lalu. Maka
dari itu kemampuan sumber daya manusia, khususnya rescuer harus terus
ditingkatkan,” pungkasnya. (man)