Warga Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi menunjukkan sapi kurban yang dihias sebelum disembelih di Hari Raya Idul Adha 2025. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebuah tradisi unik digelar warga
Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Sapi kurban
diperlakukan secara istimewa sebelum disembelih.
Astono salah satu warga Papring mengatakan, tradisi ini
sudah berlangsung secara turun-temurun dan dilakukan setiap tahun pada momen
Hari Raya Idul Adha.
"Ini bukan hal yang diwajibkan. Tapi sudah jadi adat
dari leluhur kami," kata Asnoto, warga RT/RW 04/02, Lingkungan Papring,
Jumat (6/6/2025).
Di lingkungan tempat tinggal Asnoto, ada dua ekor sapi yang
dikurbankan. Keduanya diperlakukan seperti adat istiadat setempat yang telah
digelar bertahun-tahun.
Sehari menjelang hari raya, sapi-sapi kurban dimandikan.
Setelah bersih, sapi diberi wewangian dan diistirahatkan. Malam harinya, warga
berkumpul untuk menggelar tasyakuran.
Sementara pada pagi hari, sapi-sapi di bawa ke dekat lokasi
penyembelihan. Sapi juga dirias dengan bedak dan celak, disisir rapi, lalu
diikat tali benang tenun.
Tanduk dan kepala sapi juga dilingkari dengan kembang tujuh
rupa. Selain dihias, punggung sapi juga ditutupi dengan kain putih kafan
sebagai simbol untuk mengantar sapi ke kematian.
Menurut Asnoto, tradisi "memuliakan" sapi ini
merupakan warisan leluhur yang bertujuan agar hewan kurban tersebut merasa
nyaman.
"Nenek-nenek kami dulu berpesan agar kalau kami
berkurban dan memiliki rezeki lebih, hewan kurban tersebut dihias, dimandikan,
dan diperlakukan baik supaya terlihat baik sebelum disembelih," katanya.
Setelah tradisi-tradisi tersebut dijalankan, sapi dibawa ke
tempat penyembelihan untuk disembelih. Selanjutnya daging kurban dibagikan
kepada warga sekitar. (fat)