Cabup Ipuk Fiestiandani bersama warga Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Warga di Kecamatan Pesanggaran
mengharapkan Ipuk Fiestiandani kembali memimpin untuk melanjutkan pembangunan
di Kabupaten Banyuwangi.
Mereka menilai program pembangunan di wilayah Banyuwangi
Selatan tumbuh positif semasa Ipuk menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.
“Dulu kirim ikan butuh waktu lama karena jalan rusak.
Sekarang, ke Muncar hanya dua jam, sebelumnya bisa sampai empat jam. Pembangunan
infrastruktur di Banyuwangi ini sangat kami rasakan selama kepemimpinan Bu
Ipuk,” kata Sentot, pengepul ikan di kawasan Pantai Rajegwesi, Desa Sarongan,
usai bertemu Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani, Rabu
(30/10/2024).
Sentot menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan ini
sangat membantu serta memudahkan aktivitas warga maupun para nelayan.
“Kami berharap Bu Ipuk dapat kembali memimpin dan
melanjutkan program-program yang telah memudahkan aktivitas warga,” ungkapnya.
Hal yang sama diutarakan Pendeta Anang Sugeng Sulistiyanto,
Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) se-Banyuwangi. Menurutnya
selama 3,5 tahun menjabat Ipuk menunjukkan perhatian luar biasa pada wilayah
terluar.
"Sekarang dari Sarongan ke Kota Banyuwangi bisa 1,5
jam karena jalannya sudah mulus. Kami sangat merasakan banyak pembangunan di
Banyuwangi," kata pendeta Anang, yang selama 35 tahun tinggal di Sarongan
tersebut.
Selain pembangunan jalan, Desa Sarongan juga telah memiliki
Rumah Sakit Bersalin yang dibangun berkat kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan
program Grassroots Pemerintah Jepang. Menurut Anang, program ini sangat
bermanfaat karena memberikan akses kesehatan lebih dekat.
“Pesanggaran saat ini sudah berkembang pesat. Kami berharap
agar kepemimpinan Bu Ipuk berlanjut, karena berbagai program tersebut telah
memberikan dampak positif di berbagai sektor kehidupan. Bagi kami, konsistensi
dalam pembangunan adalah kunci bagi Banyuwangi yang lebih maju,” ungkapnya.
Anang juga mengapresiasi Ipuk yang sukses menjaga kerukunan
umat beragama. “Saya juga menjadi anggota Forum Kerukunan Antar Umat Beragama
(FKUB) merasa enjoy dengan Bu Ipuk. Karena beliau tidak pernah membeda-bedakan
kami,” ungkapnya.
Wujud lainnya dari program Ipuk, imbuh Anang, yakni
pemberian insentif tidak hanya kepada guru ngaji melainkan juga kepada guru
agama non-muslim. “Soal pemerataan dan kerukunan beragama, Bu Ipuk sangat luar
biasa. Semoga kedepan terus ditingkatkan,” tambahnya.
Selama mengunjungi Pesanggaran, Ipuk disambut meriah warga
mulai dari nelayan, petani, tokoh adat, tokoh agama, para pemuda, dan tokoh
masyarakat.
Ipuk berkomitmen pembangunan infrastruktur akan terus
dimasifkan. Pembangunan infrastruktur jalan meliputi pengaspalan hotmix dan
pavingisasi. Sementara jembatan dibangun dengan konstruksi gender dan
konstruksi beton yang lebih kokoh.
“Kedepan akan terus kami masifkan karena infrastruktur
penting untuk menunjang dan memperlancar mobilitas warga, sehingga dapat
meningkatkan dampak ekonomi,” kata Ipuk. (red)