(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi kembali mewaspadai lonjakan Covid-19 utamanya varian Omicron. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Blambangan antisipasi terjadinya lonjakan.
Apalagi saat ini status Banyuwangi naik dari PPKM Level 1, menjadi Level 2. "Kami meninjau kesiapan rumah sakit daerah apabila nantinya ada lonjakan kasus Covid-19. Namun semoga saja tidak terjadi," kata Ipuk, usai meninjau RSUD Blambangan, Selasa (8/2/2022).
Di RSUD Blambangan Ipuk meninjau
ketersediaan bed di ruang isolasi dan ICU, serta ruangan yang nantinya
digunakan perawatan pasien Covid-19 apabila terjadi lonjakan. Selain itu, Ipuk
juga meninjau ketersediaan oksigen di rumah sakit tersebut.
Saat ini kasus aktif Covid-19
di Banyuwangi cukup tinggi yakni terdapat 192 kasus. Namun hanya 10 pasien
Covid-19 yang dirawat di RSUD Blambangan.
"Saat ini kami mempersiapkan
semuanya, mulai dari bed, obat-obatan, dan oksigen. Selain itu, salah satu yang
harus dipersiapkan lagi adalah tambahan tenaga kesehatan," kata
Ipuk.
"Sebelumnya kami sudah
melakukan perekrutan relawan. Jika nanti ada lonjakan kasus, akan kami rekrut
kembali. Semoga saja tidak ada lonjakan seperti pada pertengahan 2021
lalu," tambah Ipuk.
Sementara Direktur RSUD Blambangan
dr. Widji Lestarioni mengatakan, telah mengirimkan 20 sample pasien dari kasus
aktif di Banyuwangi ke Surabaya, apakah kasus tersebut terindikasi Omicron atau
tidak.
"20 sample dari kasus aktif
telah dikirim ke Surabaya. Kami menunggu hasilnya," kata pria yang akrab
disapa Rio tersebut.
Rio menambahkan apabila terjadi lonjakan, RSUD akan melakukan skema-skema perencanaan. "Saat ini kami telah mempersiapkan sarana, obat-obatan, oksigen, dan lainnya. Semoga saja tidak ada lonjakan," kata Rio. (Humas/kab/bwi)