Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas Monitor Ibu Hamil dan Balita di Masa Pandemi (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi,
Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, meminta kader PKK terus bersinergi dengan
pemkab dalam program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya tetap
memperhatikan kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, khususnya selama masa
pandemi.
Dikatakan Ipuk, selama masa pandemi
ini program posyandu di masyarakat dihentikan sebagai upaya mengurangi resiko
penularan covid 19. Meski begitu, Ipuk terus meminta kepada kader PKK tetap
memperhatikan kondisi ibu hamil dan balita selama posyandu ini vakum.
“Saya harap kader PKK turut
memantau bersama kader posyandu semua potensi yang bisa mengakibatkan resiko
kala hamil hingga melahirkan agar bisa diketahui sejak dini dan
dipantau secara rutin. Meski tidak harus melakukan pertemuan secara berkumpul,
kita bisa gunakan teknologi untuk memonitor. Termasuk pula kondisi balita,”
kata dia.
Khusus terkait balita, menurut
Ipuk, hal ini harus menjadi atensi khusus pemkab sebagai investasi untuk
mencetak SDM yang unggul ke depan. Untuk itu, berbagai program yang
berorientasi pada pendampingan ibu hamil dan balita harus tetap
dijalankan dengan berbagai kiatnya.
“Periode golden age di mana masa
tumbuh kembang anak secara optimal harus jadi atensi kita semua. Jangan sampai
masalah ini kita abaikan di tengah pandemi sekarang. Ini akan berdampak pada
masa depan kita,” kata Ipuk.
Ipuk pun lalu menjelaskan bahwa
Dinas Kesehatan saat ini tengah mewacanakan pembukaan kembali program posyandu
seiring dengan proses vaksinasi dijalankan pemerintah. Pelaksanaan posyandu di
tengah pandemi tengah dilakukan kajian oleh dinas dengan memperhitungkan segala
kemungkinan dan dampaknya.
“Dinas Kesehatan memang tengah
mengkaji. Namun, perhatian pada ibu hamil dan balita tetap harus jadi perhatian
kita semua. Banyak yang bisa kita lakukan, misal membentuk group percakapan
(whatsapp group) antara kader dan anggota posyandu sebagai sarana komunikasi.
Bila butuh konsultasi dan perawatan, kader ataupun bidan bisa datang ke
rumahnya. Jadi semua masih bisa terpantau,” kata Ipuk.
Apa yang dilakukan kader PKK ini,
lanjut dia, adalah bagian upaya menekan angka kematian ibu dan bayi
selama masa pandemi. Jadi, senyampang posyandu belum aktif, kader PKK harus pro
aktif untuk turut aktif menjaga kesehatan ibu hamil.
"Meski pandemi, dengan cara
ini kader PKK tetap bisa aktif melakukan pendampingan. Apa yang jalankan ini
juga untuk mencetak generasi bangsa," kata Ipuk.
Secara terpisah, Kepala Dinkes dr.
Widji Lestariono mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian untuk
mengaktifkan kembali posyandu yang sempat terhenti selama pandemi.
“Memang ada wacana untuk pengaktifan kembali, namun tetap kaji. Kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan pelaksanaannya dengan protokol kesehatan yang ketat jika memang dimungkinkan untuk diaktifkan. Selama ini, sejumlah puskesmas telah melakukan pelayanan jemput bola vaksinasi balita ke rumah warga,” kata Widji Lestariono. (Humas/kab/bwi)