Aswas Kejati Jatim Tinjau PTSP Kejari BanyuwangiKejaksaan Negeri Banyuwangi

Aswas Kejati Jatim Tinjau PTSP Kejari Banyuwangi

Asisten Pengawas (Aswas) Kejari Jatim, Mahatma Sentanu (kiri) didampingi Kajari Banyuwangi, Mohammad Rawi meninjau PTSP. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Tim pengawasan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim), melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Kunjugan kerja oleh Asisten Pengawas (Aswas) Kejari Jatim, Mahatma Sentanu bersama tim disambut langsung oleh Kajari Banyuwangi, Mohammad Rawi beserta jajarannya, Selasa (24/8/2021).

"Setelah berkeliling, semuanya sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Rata-rata hampir 36 Kejari di Kejati Jatim sudah menerapkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)," ujar Asisten Pengawas (aswas) Kejati Jatim, Mahatma Sentanu.

Menurutnya, dengan penerapan PTSP ini dapat membantu memudahkan serta percepatan penanganan pengaduan dari masyarakat. Setelah dilayani, baru dilakukan pemeriksaan di ruang pemeriksaan yang sudah disiapkan secara terbuka. "Tidak ada lagi pemeriksaan dilakukan di dalam ruangan masing-masing jaksa, untuk mengantisipasi adanya jaksa yang melakukan pungli," katanya.

Baca Juga :

Mahatma menilai, Kantor Kejari Banyuwangi ternyata juga cukup bagus, besar dan bersih. Meski masih ada beberapa gedung bangunan lama. Sehingga, ada beberapa upaya dilakukan pembangunan gedung baru secara pribadi. "Ada ruang diversi juga membuat pelayanan di Kejari Banyuwangi cukup bagus," terangnya.

Sedangkan peningkatan SDM (sumber daya manusia) di Kejari Banyuwangi, masih menurut Mahatma, memang perlu ditingkatkan. Misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang harus dan wajib diikuti oleh para jaksa. "Kajari Banyuwangi juga harus bisa dan mampu membuat seluruh jajaran meningkatkan dalam pelayanan kepada para pencari keadilan," ungkap mantan Kajari Pekalongan tersebut.

Mahatma berharap, para jajaran jaksa bisa membantu pimpinan untuk bisa melaksanakan pelayanan terbaik. Sehingga, bisa mewujudkan pelayanan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). "Semua harus bisa bekerjasama, dengan saling mendukung dan mewujudkan pelayanan yang terbaik," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Kajari Banyuwangi, Mohammad Rawi mengaku pihaknya secara bertahap melakukan upaya perbaikan dalam pelayanan maupun fasilitas umum di Kejari Banyuwangi. "Selama setahun kerja, peningkatan pelayanan terus kami lakukan. Terlebih di masa pandemi ini, kita selalu berupaya membantu masyarakat yang terdampak pandemi," katanya.

Disamping itu, Rawi juga mengaku, pihaknya juga fokus meningkatkan SDM para karyawan dan jaksa di Kejari Banyuwangi. Salah satunya dengan aktif meningkatkan ibadah. Diharapkan, melalui peningkatan dari sisi religius ini mereka bisa tergerak hatinya untuk menciptakan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Banyuwangi.

"Kita harus optimis dengan meningkatkan ibadah dan memberikan pelayanan dengan hati nurani. Sebab, tujuan utama kami yakni memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Banyuwangi, serta memacu integritas para pegawai di Kejaksaan, menghindari perbuatan-perbuatan tercela," tandasnya. (fat)