(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Memasuki masa tanam tahun 2022, para petani di Dusun Sere, Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi menggelar tasyakuran “Bubak Sawah” bersama warga di lokasi Daerah Irigasi Baru, dekat dengan irigasi pertanian, Rabu (10/11/2021).
Mereka menggelar kenduri di kawasan bantaran Sungai Sere yang juga difungsikan sebagai ruang publik karena tempatnya yang apik. Tampak hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di tengah-tengah mereka. "Semoga hasil tanam bisa melimpah, dan tidak ada halangan apapun termasuk dari serangan hama," kata Bupati Ipuk.
Bubak Sawah atau biasa disebut
Bubak Bumi adalah tradisi yang dilakukan para petani dalam mengawali musim
tanam. Ritual ini dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan agar selama musim
tanam, para petani dijauhkan dari segala macam persoalan seperti datangnya
hama.
Selain ditradisikan untuk mengawali
musim tanam, tradisi yang sudah turun temurun ini juga digunakan sebagai
perekat rasa persaudaraan. Dalam Bubak Sawah para petani yang tergabung dalam
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) membawa makanan dari rumah dan saling
bertukar makanan.
“Pemkab Banyuwangi terus berupaya
membangun jaringan irigasi untuk kebutuhan para petani, termasuk juga sumur
bor. Ini sebagai upaya meningkatkan hasil pertanian di Banyuwangi,” kata Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Selain itu, Ipuk juga memotivasi
para petani, selain meningkatkan produksi pertanian (on farm), petani juga bisa
meningkatkan produksi olahan pertanian pasca panen (off farm). "Produk-produk
turunan pertanian juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan nilai
ekonomis," pesan Ipuk.
Selain menggelar tasyakuran Bubak
Sawah, dalam acara tersebut juga diluncurkan kawasan Dam Sere sebagai destinasi
wisata. Dam Sere atau yang dulu dikenal sebagai BBU 10 kini didesain sangat
menarik. Terdapat beberapa spot foto dan gazebo yang menarik, sehingga menjadi
salah satu alternatif wisata di kawasan Bangorejo.
Memanfaatkan sungai di sekitar,
sejumlah pemuda setempat membuka wisata tubing dan air jeram. "Dam Sere
ini sekarang banyak dikunjungi masyarakat, setelah secara kreatif masyarakat
setempat membuat sesuatu yang baru di tempat ini," kata Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua
HIPPA setempat, Misnan mengaku irigasi tidak ada kendala berarti. Dam Sere ini
mengaliri irigasi di empat desa yakni Bangorejo, Kebondalem, Bulurejo, dan
Sambirejo. “Kami berharap pemeliharaan irigasi di kawasan ini tetap
ditingkatkan, Pemkab juga terus meningkatkan aliran irigasi tersier ke
sawah-sawah warga,” ucapnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Plt Kepala Dinas PU Pengairan
Guntur Priambodo menambahkan, Bubak Sawah ini digelar serentak di tujuh lokasi
dam di Banyuwangi. Antara lain di Dam Concrong Rogojampi, Dam Darit Singojuruh.
“Ini adalah tradisi petani. Setiap masuk musim panen untuk tahun depan, mereka
menggelar kenduri di lokasi Dam berharap kelancaran hasil pertanian,” kata
Guntur.
Ditambahkan Guntur, pihaknya terus
meningkatkan fungsi kawasan di sekitar Dam menjadi lokasi alternatif ruang
publik bagi warga. Termasuk di Dam Sere yang didesain sangat menarik dan asri.
“Sembari kita terus tingkatkan kualitas sungai, di satu sisi kita terus percantik kawasan sekitar dam menjadi public space baru bagi warga sekitar. Biar warga malu kalau terpaksa mengotori sungai,” uajr Guntur. (Humas/kab/bwi)