(Foto: Istimewa)
KabaBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah, yang resmi dilantik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (26/2/2021), memilih fotografer Achmad Dzulkarnain alias Bang Dzoel untuk mengambil gambar pertama kali dengan mengenakan pakaian dinas resmi untuk upacara besar (PDUB).
Diunggah di akun Instagram-nya, @ipukfdani, menyampaikan terima kasih kepada Bang Dzoel atas sesi pemotretan tersebut.
”Terima kasih Mas Achmad Dzulkarnain @bangdzoel_ sudah bersedia mengambil gambar untuk saya dan Pak Sugirah mengenakan pakaian dinas untuk kali pertama,” ujar Ipuk.
”@bangdzoel_ seorang fotografer yang inspiratif. Memulai semuanya dari nol. Berawal dari petugas penjaga warung internet (warnet), menjadi petugas foto untuk KTP, kemudian bekerja di kantor advokat dan @bangdzoel_ membeli kamera dengan cara mengangsur. Dia belajar fotografi secara otodidak. Dan kini, karya-karyanya dikenal banyak orang. Salut!” imbuh Ipuk.
Dihubungi terpisah, Bang Dzoel mengaku senang bisa memotret langsung Ipuk dan Sugirah pada kesempatan pertama mengenakan seragam resmi PDUB.
"Tentu saya sangat bangga bisa memotret langsung bupati dan wakil bupati Banyuwangi untuk pertama kalinya. Ini kesempatan langka, bisa memotret Bu Ipuk dan Pak Sugirah mengenakan seragam putih-putih," kata Bang Dzoel.
Pria murah senyum itu datang dari Banyuwangi ke Surabaya untuk memotret langsung Ipuk-Sugirah. Dia tiba di Surabaya satu hari menjelang pelantikan bupati dan wakil bupati Banyuwangi.
Bang Dzoel memotret Ipuk-Sugirah dengan berbagai pose pemotretan. Dalam foto-foto yang diunggah Ipuk di Instagram, Bang Dzoel tampak memakai kemeja batik dan topi hitam yang menjadi ciri khasnya.
"Tentu moment ini tidak akan saya lupakan," tambah Dzoel.
Bang Dzoel juga berpesan kepada pemimpin baru Banyuwangi itu agar terus memperhatikan dan memberi ruang bagi para penyandang disabilitas.
"Saya minta kepada Bu Ipuk bisa terus dan kian memperhatikan kami," katanya.
Keterangan Gambar : (Foto: Istimewa)
Bang Dzoel dikenal sebagai fotografer disabilitas yang telah memberi inspirasi banyak orang. Dia dulunya adalah petugas penjaga warung internet (warnet), menjadi petugas foto untuk KTP, kemudian bekerja di kantor advokat hingga menjadi fotografer profesional.
"Saya belajar fotografi secara otodidak. Beli kameranya dengan cara mengangsur. Uang gaji saya sisihkan untuk melunasi kamera," ceritanya.
Meski demikian, Bang Dzoel mampu menunjukkan kualitasnya. Lambat laun karyanya pun mulai diakui. Bahkan, dia diundang ke luar negeri karena karya fotografinya.
"Alhamdulillah, banyak orang yang menilai karya saya tak kalah dengan fotografer lainnya. Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi halangan," ujarnya.
Keterbatasan, menurut dia, sejatinya tercipta dari pemikiran diri sendiri. Untuk melawan keterbatasan itu, harus mengubah pikiran itu sendiri.
“Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri," ungkapnya.
Bupati Ipuk sendiri juga terinspirasi oleh kisah perjuangan Bang Dzoel. ”@bangdzoel_ menunjukkan, meski kamera awalnya hasil mengangsur dan hanya belajar otodidak sembari bekerja sebagai penjaga warnet, pada akhirnya kerja keras dan doa mengubah segalanya, sukses sebagai fotografer. Dan saya bangga bisa dipotret olehnya dengan pakaian dinas untuk kali pertama, jelang pelantikan hari ini. Hasilnya pun mantap-mantap,” tulis Ipuk di Instagram. (red)