Akses jalan kawasan Plesengan Pantai Ancol terendam banjir. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Banjir rob melanda permukiman warga pesisir pantai di Kelurahan Mandar, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Senin (6/12/2021) malam.
Selain menggenangi permukiman padat penduduk, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum. Bahkan, puluhan warung pedagang olahan ikan bakar di sepanjang Plesengan Pantai Ancol juga terendam air setinggi lutut orang dewasa.
Dwi Sasongko, Lurah Mandar mengatakan, kondisi seperti ini
sudah berlangsung berturut-turut sejak tiga hari lalu, banjir rob masuk ke
permukiman warga.
“Kemungkinan hari ini tepat tanggal 1 jawa, merupakan
puncaknya. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir susulan, tapi
tidak sebesar hari ini," kata Dwi Sasongko di lokasi kejadian.
Banjir rob imbas pasang air laut ini mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 20:00 WIB. Berkaca dari kejadian sebelumnya, air diperkirakan akan surut sekitar pukul 24:00 WIB hingga dinihari.
Lurah Mandar, Dwi Sasongko. (Foto: Fattahur)
Menurut Dwi, banjir kali ini merupakan yang paling parah. Bahkan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Banjir tak hanya di Kelurahan Mandar, sebagian rumah warga di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan juga terendam banjir.
"Ini yang terparah, banjir merendam sekitar 200 rumah warga di Kelurahan Mandar. Kalau di tambah dengan Kampung Ujung, bisa sekitar 300 lebih," katanya.
Warga sementara hanya bisa pasrah. Sebab, selain karena
faktor alam, kondisi tersebut juga diperparah dengan kondisi wilayah setempat.
"Mau nanganin seperti apa, karena ini murni faktor
alam. Sementara ini warga hanya bisa pasrah. Apalagi hunian warga di Mandar
maupun di Kampung Ujung semula area rawa laut," tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan, peristiwa serupa bakal terjadi
kembali. Oleh karena itu warga diminta untuk tetap siap siaga dan meningkatkan
kewaspadaan.
"Kondisi seperti ini warga sudah siap, bahkan bisa
mempredikasi kapan air akan naik dan surut. Kendati demikian, tetap kami imbau
agar warga tetap waspada, mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,"
pungkasnya.
Banjir rob masuk ke permukiman warga. (Foto: Fattahur)
Terpisah, Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto
menjelaskan, banjir rob disebabkan oleh fase bulan baru yg bersamaan dengan
fenomena perigee atau kondisi bulan berada pada titik terdekat terhadap bumi.
Fenomena dapat mengakibatkan peningkatan pasang air laut
maksimum yang lebih signifikan atau lebih tinggi. "Bila banjir rob
bersamaan dengan gelombang tinggi, tentunya akan berdampak di daerah-daerah
dekat pantai," katanya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Karena fase ini
diperkirakan akan berangsur cukup lama hingga pertengahan Desember. "Fase
ini akan berlangsung cukup lama, jadi masyarakat harus tetap waspada,"
jelasnya. (fat)