(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Dalam beberapa hari terakhir, Ipuk berkeliling ke sejumlah Puskesmas untuk memastikan vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target.
Kali ini Bupati Ipuk meninjau pelaksanaan vaksin bagi guru-guru di Puskesmas Purwoharjo, Jumat (5/3/2021) siang.
"Alhamdulillah, berkat
dedikasi para tenaga kesehatan dan kesadaran masyarakat, saya melihat sejauh
ini vaksinasi berjalan lancar. Dinas Kesehatan dan Puskesmas bekerja keras.
Masyarakat juga sadar dan antusias menyambut vaksinasi. Tetapi tetap jangan
lupa jaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin," kata Ipuk.
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan, per 4 Maret 2021, sebanyak 13.846 warga Banyuwangi telah disuntik
vaksin Covid 19. Mereka terdiri dari para tenaga kesehatan dan pelayan publik.
Saat ini Banyuwangi telah memasuki vaksinasi tahap kedua yang dmulai sejak 26
Februari lalu.
”Saya targetkan sekitar 17.000
warga sudah divaksin dalam pekan ini, maksimal awal pekan depan, sesuai dosis
sasaran yang telah diterima Bayuwangi,” ujar Ipuk.
Ipuk menambahkan, untuk pelaksanaan
vaksinasi tahap berikutnya, pihaknya menyiapkan fasilitas jemput bola vaksinasi
Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas yang
terkendala ke fasilitas layanan kesehatan.
”Kemarin sudah dirapatkan bareng
Pak Sekda dan kepala Dinas Kesehatan, kita akan jemput bola vaksinasi untuk
para warga senior dan penyandang disabilitas. Teknisnya sedang diatur,”
ujarnya.
Ipuk memastikan, meskipun jemput
bola, semua prosedur vaksinasi ditaati.
”Kalau soal prosedur ya harus taat
dong. Ada verifikasi data, pemeriksaan kesehatan fisik, lalu divaksin,
pencatatan dan tetap harus menunggu untuk melihat apakah ada Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak. Juga akan kita sediakan ambulans,” ujar
alumnus Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi,
dr Widji Lestariono, mengatakan, layanan jemput bola ini untuk memudahkan para
warga lansia dan penyandang disabilitas.
"Kami akan data. Jadi kalau
memang tidak memungkinkan ke puskesmas, petugas yang datang ke rumah,"
kata Rio, sapaan akrabnya.
Nantinya petugas akan melakukan
layanan vaksinasi di rumah atau satu lokasi terdekat dengan warga lansia dan
disabilitas.
"Tentu dengan tahapan yang
sesuai disyaratkan Kementerian Kesehatan, mereka tetap akan melalui empat tahap
saat proses vaksinasi nanti," urainya.
Rio menjelaskan jemput bola
vaksinasi tersebut akan dilakukan saat tahap III yang diperuntukkan untuk
masyarakat umum.
"Untuk pelaksanaanya menunggu
jadwal kedatangan vaksin dari pemerintah pusat," kata Rio.
Dalam kesempatan itu, Rio juga
menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, vaksinasi
yang telah dilakukan ini sudah cukup efektif mengatasi varian baru Covid-19.
Saat ini beredar informasi adanya
kasus varian baru yang disebut Corona B117 dan ditemukan di Indonesia.
"Vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah ini cukup efektif mengatasi varian baru Covid-19. Jadi masyarakat diminta tenang dan tidak perlu khawatir namun tetap waspada. Vaksinasi ini tetap diyakini merupakan salah satu cara untuk mengatasi pandemi ini," jelas Rio. (Humas/kab/bwi)